SUKABUMIUPDATE.com - Tini Kasmawati, kini tak lagi merasa sendiri dalam upaya menjaga kelangsungan hidup owa jawa di hutan lindung Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Aksi penanaman bibit pohon buah bagi owa jawa yang dilakukan aktivis peduli lingkungan dan pelajar serta pemerintah membuat wanita pecinta hewan berusia 47 tahun ini semakin bersemangat.
Terlihat senyuman kebahagian terpancar dari wajah wanita penjaga owa tersebut. Ia berterima kasih kepada aktivis, para pelajar serta pihak pemerintah yang terlibat dalam kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon buah yang diinisiasi oleh Komunitas Jampang Peduli (Jampe).
"Saya mengucapkan terima kasih pada semua yang sudah datang dan menunjukan kepeduliannya, dan semua ini membuat saya lebih kuat lagi untuk melestarikan dan menjaga owa jawa di Lengkong ini," ungkap Tini kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (23/3/2019).
Semua pihak antusias dengan aksi penanam bibit pohon itu, sebab pesertanya tak hanya pelajar dan aktivis peduli lingkungan dari Kecamatan Lengkong saja. Banyak komunitas dan pelajar dari daerah-daerah lain terlibat diantaranya aktivis Doa serta pelajar Cidahu dan Cicurug, aktivis Semut Ibrahim Ciracap, Jampala Jampang Kulon, komunitas Icikibung Cibitung, siswa Darul Amal Cibitung, dan Discover Jampang.
BACA JUGA: Video: Tini Kasmawati, Tuna Netra Penjaga Owa Jawa di Hutan Lengkong
Dalam pelaksanaan ini Tini mendampingi Camat Lengkong Utang Suratman, Ketua Jampe Eka Widyaman dan Danramil Lengkong Kapten Inf Agus Rahman untuk melihat owa jawa di hutan lindung Cimaranginan.
"Saya sangat bahagia karena ternyata saya tidak sendiri, banyak yang masih sangat peduli dengan habitat owa jawa dan hutan disini," imbuh Tini.
Tini yang saat ini menjadi bagian dari Komunitas Jampe kedepannya akan membuat rumah informasi bagi owa jawa di Hutan Lengkong, dan membuat kotak amal untuk kelangsungan owa jawa ini.
"Biar warung saya, saya jadikan juga tempat pusat informasi. Jadi buat yang mau buat obeservasi atau sekedar melihat bisa berkumpul ditempat saya," pungkasnya.
Tini menjadi pecinta hewan karena tertinspirasi mahasiswi dari Belanda. Pada ahun 2014 lalu, mahasiswi belanda itu memintanya untuk menjadi guide (pemandu) dalam penelitian Owa Jawa di Kecamatan Lengkong saat itu.