SUKABUMIUPDATE.com - Ketekunan dan kesabaran merupakan kunci untuk Udiya (43 tahun) seorang nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi untuk bertahan hidup saat ikan hasil tangkapan sedang sedikit.
Udiaya mengungkapkan, saat ini cuaca diperairan Palabuhanratu sedang tidak bershabat. Sehingga dirinya memilih menyandarkan perahunya dengan alasan ikan sulit didapat.
BACA JUGA: Tangkapan Nelayan Berkurang, Pasokan Ikan Didatangkan dari Luar Palabuhanratu
"Kehidupan kami nelayan bergantung cuaca, kalau sedang musim badai tentu tak bisa melaut karena gelombang air laut di tengah cukup besar," ujar Udiya saat di temui sukabumiupdate.com di rumahnya di kampung Gang Majlis, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Minggu (24/2/2019).
Udiya menjelaskan kalau dirinya sudah lama tidak mendapatkan ikan yang banyak akibat cuaca tak mendukung. Saat tidak melaut, dirinya lebih memilih menyandarkan perahunya serta memperbaiki jaring agar saat musim ikan tiba semua peralatan melautnya bisa digunakan.
"Cuacanya susah ditebak sekarang mah, kemarin saya terakhir melaut tiga hari lalu dapat sedikit, hanya cukup untuk mengganti bahan bakar, angin kencang akhir-akhir ini membuat hasil tangkapan sedikit," jelasnya.
Berdasarkan pengalamannya sebagai nelayan, hasil tangkapan ikan akan melimpah biasanya terjadi di bulan Juli hingga tiga bulan kedepan bahkan bisa lebih saat cuaca sudah kembali normal.
"Dengan hasil tangkapan sedikit, nah disitu kita dituntut untuk sabar, nelayan hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan, sebenarnya tidak cukup untuk biaya kehidupan sehari-hari. Tapi mau bagaimana lagi untuk memenuhi kehidupan keluarga kadang mengandalkan pinjaman tetangga, ya gali lubang tutup lubang lah istilahnya," pungkasnya.