SUKABUMIUPDATE.com - Tini Kasmawati (47 tahun) warga Kampung Cimaranginan, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi adalah salah seorang pecinta hewan sekaligus pelestari Owa Jawa di Kecamatan Lengkong. Sejak tahun 2014 lalu, Tini mengabdikan dirinya untuk kelangsungan hidup Owa Jawa yang saat ini terancam keberadaannya.
Tini menceritakan awal ketertarikannya pada mamalia dengan nama latin Hylobates Moloch tersebut yang sudah sejak lama menjadi salah satu satwa endemik hutan Lengkong sebagai habitat. Ia terinspirasi saat mahasiswi dari Belanda tahun 2014 lalu memintanya untuk menjadi guide (pemandu) dalam penelitian Owa Jawa di Kecamatan Lengkong saat itu.
"Saya malu, karena orang Belanda saja peduli dengan kelangsungan hidup binatang yang berada di daerah ini. Namun kami sebagai warga Lengkong tak pernah ingin tahu dan peduli pada Owa Jawa yang harusnya menjadi kebanggaan warga Lengkong," ungkap Tini pada sukabumiupdate.com.
Padahal, Tini yang terlihat gagah ini mengalami kebutaan sejak tahun 2014 lalu. Kedua matanya tak berfungsi, pandangannya kabur saat ia sedang menyusuri hutan. Kendati mengalami keterbatasan penglihatan, Tini tetap mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan melestarikan Owa Jawa di Lengkong.
"Hidup saya saat ini untuk mereka, karena saya tidak punya siapa-siapa lagi selain owa-owa ini," tutur Tini.
BACA JUGA: Semangat Jenal Bocah Difabel, Warga Waluran Sukabumi Bantu Keluarga Bertani
Penghasilan Tini hanya dari berjualan makanan di sebuah warung kecil yang juga menjadi tempat tinggalnya. Penghasilannya kecil, tapi setiap harinya ia menyisihkan uang hasil jualan sebesar Rp 20 ribu untuk membeli pisang sebagai makanan sekelompok Owa Hutan di hutan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari tempat tinggal pecinta hewan ini.
"Sudah lima tahun ini, saya setiap hari memberi makan mereka di ujung hutan. Biasanya saya jalan kaki setiap jam 14.00 WIB dan mereka selalu menyambut saya dengan sukacita," sambung Tini penuh haru.