Balada Pasangan Manula, Tinggal di Sebuah Gubuk Pinggiran Kota Sukabumi

Kamis 03 Januari 2019, 08:57 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sungguh malang nasib yang dialami Adom (85 tahun) dan Icih (78 tahun). Bukannya menikmati masa senja, pasangan yang tinggal di Kampung Selakaso, RT 01/02, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibereum Hilir, Kota Sukabumi itu masih berjuang agar bisa bertahan hidup meski ditengah segala keterbatasan. Kondisi diperparah lantaran pasangan usia senja itu kerap sakit-sakitan akhir-akhir ini.

Adom dan Icih tinggal di sebuah rumah yang lokasinya diujung pemukiman warga sekitar atau bisa dikatakan di pinggir sawah. Tak mudah mengakses rumah Adom dan Icih, apalagi dibawah guyuran hujan. Pertemuan pertama dengan Adom dan Icih begitu berkesan, entah aura apa yang dipancarkan mereka, namun senyuman ramah khas orang tua lanjut usia begitu hangat dirasakan. Adom tak merasa risih ketika bertemu orang baru yang menghampirinya lalu mengajak bersalaman dan berkenalan, begitupun Icih, begitu gemarnya ia mengajak berbicara dan ngobrol tentang hal apapun dengan semangatnya.

Setelah perkenalan dan pertemuan pertama itu, muncul seorang ibu-ibu yang menggendong anak lalu mendatangi serta memperkenalkan diri. Dia adalah Ros (35), istri dari anak kedua Adom dan Icih yang bernama Gagan (51), saat itu Gagan sedang tidak ada.

BACA JUGA: Balada Difabel Asal Waluran Sukabumi, Punya Sepatu Beda Warna

“Lagi kerja di sana tuh di pembuatan cue (ikan asin -red),” ucap Ros kepada sukabumiupdate.com, di depan gubuk Adom dan Icih, Kamis (3/1/2019).

Ros pun mengajak masuk ke dalam rumah Adom dan Icih. Menelisik secara ke seluruhan, rumah mereka hanya seluas 4X2,5 meter persegi. Jenis rumah panggung yang terlihat reyod, atap-atap terlihat banyak yang bocor, itu adalah gambaran pertama ruang tengah milik Adom dan Icih.

Di sebelah kanan pintu masuk rumah, terdapat dua tempat kamar tidur. Ternyata Adom dan Icih tidur di tempat terpisah. Jika dilihat, luas kamar tidur milik Adom hanya berukuran kurang lebih 1,25X1,25 meter persegi luasnya. Namun lebih sempit kamar Icih yang terlihat dipojokan dengan hanya seluas setengah meter panjang dan lebarnya.

Adom dan Icih di depan pintu rumahnya. |Sumber Foto: Muhammad Gumilang.

Kedua kamar nampak gelap, lembab dan berantakan. Sepertinya memang dikarenakan tetesan air hujan yang membocori atap rumah mereka. Di sebah kiri pintu masuk rumah, terdapat dapur, terlihat mereka masih menggunakan tungku dan kayu bakar untuk memasak.

Untuk buang air besar atau kecil, mereka harus meminta bantuan Ros atau Gagan untuk menuntun mereka menuju selokan kecil di sekitaran pinggir rumah. Di tempat itu juga mereka terbiasa mencuci pakaian dari sumber air selokan dan mandi dengan air selokan juga. Selain itu, hanya satu buah lampu bohlam terpasang di rumah guna menemani terang malam mereka.

Seketika melihat kondisi tersebut sungguh sangat memprihatinkan dan membuat hati pilu. Sudah tua, miskin dan tinggal dibawah atap rumah yang tak layak huni pula. Belum lagi jika cuaca hujan, rumah yang mereka huni kerap kali bocor dan khawatir sewaktu-waktu ambruk.

BACA JUGA: Cerita Pilu Difabel Jampangtengah, Jauh-jauh ke Kota Tak Dapat Hadiah Kursi Roda

Icih bercerita, bahwa mereka sebetulnya dikaruniai empat orang anak, namun hanya tinggal anak kedua mereka yaitu Gagan dan istrinya, Ros yang sampai detik ini setia merawat mereka. Sedangkan anak mereka yang lain berada di luar Sukabumi dan jarang berkunjung.

“Siapa lagi atuh kalau bukan Ros dan Gagan yang ngurus abah dan umi mah. Saya sakit-sakitan, uang enggak punya, rumah seperti ini,” terangnya.

Icih mengaku sudah belasan kali terjatuh hingga membuat kedua kakinya mengalami sakit dan bengkak hingga saat ini. Ditambah lagi Adom yang sudah tidak bisa banyak bergerak, kemampuan pendengaran dan penglihatan merekapun sudah berkurang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug