SUKABUMIUPDATE.com - Enjah (28 tahun), dulunya punya pekerjaan yang penghasilannya lumayan dari kuli memasang tenda. Namun kecelakaan yang menimpanya membuat kehilangan kedua tangannya. Enjah yang saat itu sedang memasang tenda tersengat aliran listrik di daerah Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Akibat luka bakarnya yang begitu parah, tak ada pilihan, kedua tangannya harus diamputasi. Kehilangan dua tangannya sempat membuat ayah satu anak ini depresi karena tidak bisa bekerja lagi, namun karena memiliki tanggung jawab terhadap anak dan istrinya, ia bangkit meski menjadi tuna wisma di Cibadak.
BACA JUGA: Aep Saepudin, Difabel Ahli Panjat Pohon dari Sagaranten Sukabumi
Dia setiap hari berangkat dari rumahnya di Kampung Kampung Cilandakpojok RT 03/05, Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara, naik angkot ke Cibadak. Demikian pulangnya.
DI Cibadak, Enjah sesekali membantu petugas kepolisian untuk mengurai kepadatan di kawasan Cibadak ini. Enjah memang mengandalkan belas kasihan tapi tidak meminta secara paksa.
Jika sedang beruntung, tas kecilnya itu penuh dengan uang recehan hingga Rp 100 hingga Rp 150 ribu. Namun tak jarang ia hanya mendapat RP 50 ribu dari pagi hingga menjelang malam. Tak ada kata mengeluh, dia optimis besok akan mendapatkan rezeki lebih dan bersyukur.
Dalam lubuk hatinya, Enjah tak merasa nyaman dengan pekerjaan ini. "Terus terang, saya sudah merasa malu minta-minta sama orang lain hati kecil saya merasa. Tapi saya merasa tanggungjawab karena seorang ayah punya anak punya istri," ungkapnya.
Enjah selalu menyempatkan untuk berkomunikasi melalui handphone dengan sang istri dan anaknya yang masih berusia 3 tahun. Enjah sudah sangat terbiasa menggunakan handphone, meski pada awalnya hal itu sulit dilakukan ketika Enjah kehilangan kedua tangannya.
BACA JUGA: Perbaiki Barang Elektronik Hingga Menjahit, Semangat Difabel Asal Purabaya Sukabumi
"Belajar lama kelamaan saya bisa. Bisa beraktivitas menggunakan mulut dan separuh lengannya karena belajar," ungkapnya.
Hari pun mulai gelap, Enjah kemudian bertolak pulang untuk bertemu istri dan anaknya yang sudah menanti di rumah.