Jaka Sri Yana, Penjahit Jadi Atlet Disabilitas Panen Medali Emas

Selasa 13 November 2018, 01:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Jaka Sri Yana, 43 tahun, sama sekali tidak menyangka jika kegemarannya berolahraga bakal mengubah jalan hidupnya sebagai penyandang disabilitas yang hanya mengantongi ijazah sekolah dasar.

"Niatnya orang tua dulu saya nggak akan disekolahkan. Tapi saya yang minta meski akhirnya cuma sampai lulus SD. Waktu itu saya belum tahu kalau Rehabilitasi Centrum di Prof.DR. Soeharso Surakarta punya SMP juga," kata Jaka, atlet balap kursi roda asal Desa Bendungan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten saat ditemui Tempo pada Senin, 12 November 2018.

Jaka mengatakan, kedua kakinya lumpuh setelah virus polio menjangkiti dirinya ketika masih berumur dua tahun. "Waktu itu saya demam tinggi, sudah dibawa berobat, suntik terus, sampai akhirnya tidak bisa berjalan," kata lelaki kelahiran 9 Agustus 1975 itu.

Sejak itu Jaka beraktivitas dengan cara merangkak. Sebab, keluarganya saat itu tidak mampu membelikan kursi roda. "Kalau sekolah diantarkan orang tua. Di sekolah saya jalannya mbrangkang (merangkak dengan bertumpu pada telapak tangan dan lutut). Mau pakai tongkat kruk juga tidak bisa karena dua kaki yang kena (polio)," kata Jaka mengenangkan masa kecilnya.

Jaka baru memiliki kursi roda berkat pemberian dari temannya pada 1993. Kala itu Jaka sudah berusia 23 tahun. "Sejak 1993 sampai 2005 saya bekerja menjadi tukang jahit pakaian. Keterampilan menjahit itu berkat ikut kursus di Rehabilitasi Centrum Solo," kata Jaka. Di sela kesibukannya menjahit, Jaka juga mulai menyalurkan hobi berolahraganya. Pada tahun 1990-an, awalnya Jaka berlatih tenis lapangan.

"Sebelum jadi NPC National Paralympic Committee atau NPC, saya sudah gabung di Yayasan Pembina Olahraga Cacat atau YPOC yang kemudian berubah namanya jadi Badan Pembina Olahraga Cacat atau BPOC. Pada 1995 - 1997 saya mulai ikut balap kursi roda pakai kursi ini juga, tapi rodanya saya ganti pakai roda balap. Tapi saat itu baru cari pengalaman," kata Jaka memamerkan kursi roda pertamanya yang masih dia gunakan sampai sekarang.

Setelah cukup lama berkecimpung di dunia balap kursi roda, kesempatan Jaka menjadi atlet profesional mulai terbuka pada 2007. Mendapat kabar akan diselenggarakannya Pekan Olahraga Cacat Nasional XIII (sekarang menjadi Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas) di Kalimantan Timur pada 2008, Jaka kian giat berlatih dengan kursi roda hariannya.

"Tiap pagi saya ke Stadion Sriwedari Solo naik motor roda tiga. Akhirnya saya lolos seleksi dan terpilih sebagai wakil dari Jawa Tengah untuk balap kursi roda," kata Jaka. Meski bertanding menggunakan kursi roda pemberian temannya, di Pocarnas XIII Kaltim 2008, Jaka langsung menyabet tiga medali emas di tiga nomor kelas T 53, yaitu 800 meter, 1.500 meter, dan 5.000 meter.

Saat mengikuti Peparnas 2012 di Riau, Jaka sudah menggunakan kursi balap profesional buatan dalam negeri yang harganya berkisar Rp 10 juta. Dengan kursi roda balap itu, Jaka mengulang kesuksesannya dengan menyabet tiga medali emas dari tiga nomor dan kelas yang sama dari laga perdananya pada 2008.

Di Peparnas 2016 di Bandung, Jaka kembali menyabet dua medali emas dari nomor 800 meter dan 1.500 meter. Saat Asian Para Games 2018 diselenggarakan di Jakarta pada Oktober lalu, Jaka turut membela Indonesia dengan bergabung di tim basket kursi roda.

Saat ini Jaka sedang berfokus untuk bertanding di Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Jawa Tengah yang akan diselenggarakan di Kota Surakarta pada 13 - 16 November 2018. Di Peparprov Jateng, Jaka akan mewakili Kabupaten Klaten dalam cabang olahraga balap kursi roda di nomor 800 meter, 1.500 meter, dan 5.000 meter.

Karena padatnya jadwal latihan, Jaka kini sudah tidak membuka usaha jahit pakaian di rumahnya. "Alhamdulillah, perhatian pemerintah kepada atlet sudah semakin bagus. Sekarang sudah tidak ada diskriminasi untuk atlet difabel," kata ayah dua anak yang pada Jumat pekan lalu itu mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Klaten sebesar Rp 30 juta.

"Prestasi Mas Jaka Sri Yana selama ini turut mengharumkan nama Kabupaten Klaten. Semoga Mas Jaka bisa mencapai target perolehan medali di Peparprov Jateng 2018," kata Bupati Klaten Sri Mulyani pada Jumat pekan lalu.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)