SUKABUMIUPDATE.com - Haji Muhammad Dasuki, namanya sudah tak asing di wilayah selatan Sukabumi. Ia adalah pemilik Yayasan Al'Ittihad dan salah satu tokoh masyarakat yang konsen terhadap bidang pendidikan di Kecamatan Purabaya. Perhatianya terhadap kemajuan pendidikan di Kecamatan Purabaya dilakukan sejak tahun 60-an hingga saat ini.
Diusianya yang sudah 86 tahun ini, Dasuki memiliki 20 anak, 29 cucu dan 10 cicit. Baginya, usai bukan halangan untuk tetap mengabdikan kepada masyarakat.
Pendiri sekolah tingkat pertama di Purabaya ini memulai kiprahnya dari tahun 1968. Saat itu PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama) adalah sekolah pertama yang ia dirikan. Kemudian di tahun 1984 sekolahnya berubah menjadi Madrasah Aliyah yang statusnya menjadi negeri pada tahun 1995.
Tak puas sampai disitu, Dasuki yang saat ini masih aktif mengajar ini mendirikan SMK dengan basis Ilmu Agama di tahun 2002 dan Yayasan Al'Ittihad. Yayasan ini dikembangkan mulai dari tingkat Paud hingga Universitas.
"Saya ingin berguna bagi orang lain dan sebuah kebahagian bila melihat masyarakat makmur sejahtera dengan bekal ilmu yang dimilikinya,"ungkap Dasuki.
Disamping mengajar, Dasuki juga disibukan dengan kegiatan lainnya.
BACA JUGA: Kades Mekarmukti Sukabumi Terbang Dengan Ninja, Grasstrack Piala Bupati Seri II
"Saya setiap hari bertani , juga seminggu sekali mengajar, saya juga mengurus Majelis Taklim Aparatur (MTA) juga sebagai Ketua BAZ Kecamatan Purabaya, dan juga sebagai Penasehat MUI. Kalau di pikir-pikir. Kegiatan saya lebih padat sekarang dibanding dahulu,"sambungnya.
Satu hal yang menjadi perhatian adalah kesehatan dan kebugaran yang masih terjaga, Dasuki pun mengungkapkan rahasianya.
"Berusaha memperkaya hati, karena semua masalah dan penyakit berasal dari hati. Dengan cara melaksanakan salat wajib dan sunat, yang saya amalkan sebanyak 40 rakaat. 17 rakaat wajib, 23 rakaat salat sunatnya. Kalau makanan saya tidak pernah pantrang. Itu saja saja rahasianya,"pungkasnya.