SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai pengguna internet pernahkah terpikir dimana jutaan data web tersimpan?
Bagi orang yang berkutat di bidang Teknologi Informasi (TI) pastinya tak asing dengan data center, server dan hosting. Disinilah data- data itu berada.
Bicara tentang data center hingga hosting, Alfian Pamungkas Sakawiguna sudah begitu mengenal hal itu.
Tak hanya akrab, tapi lajang kelahiran Sukabumi, 30 November 1995 ini sudah bisa menghasilkan pendapatan karena dia merupakan CEO PT. Cloud Hosting Indonesia.
Sebuah perusahaan web hosting provider yang melayani pendaftaran domain, cloud hosting, server (VPS dan dedicated server), reseller domain dan hosting juga lainya.
Tak main-main PT Cloud Hosting Indonesia memiliki data center di Indonesia, Singapura dan Inggris.
Alfian yang kini tercatat sebagai mahasiswa Teknik Informatika Telkom University, Bandung, menjalankan bisnis ini semenjak duduk di bangku sekolah SMA. Seperti pada umumnya, di usia itu rasa penasaran memang sedang menjadi-jadi.
Alfian pun melampiaskanya terhadap program-program dan perangkat lunak di komputer. Dia semakin dekat dengan komputer dan jaringan internet saat memiliki warnet di rumahnya di Desa Bojonggenteng Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi.
Kebetulan saat itu dia diberikan keleluasaan mengurusi server milik sekolah, syaratnya web sekolah harus tetap jalan. Dengan semangat rasa ingin tahu, Alfian mencari seluk beluk tentang TI di internet hingga paham apabila ada penyedia layanan penyimpanan data.
Tanpa berpikir keuntungan, putra pasangan Supriyono dan Imas Masitoh ini terus melakukan pengembangan hingga memberanikan diri mendirikan PT Cloud Hosting Indonesia di bangku kuliah.
Kini, pelanggannya mencapai 36 ribu yang diantaranya merupakan perusahaan besar dan kementerian ada juga personal.
Keuntungan dari perusahaan ini tak main-main bisa mencapai ratusan juta.
Menurut dia, meski rumit bidang TI bukan hal yang harus dibuat pusing tapi sebaliknya dibawa asyik karena tantanganya mesti dinikmati.
“Kompetitor kita bukan hanya di Indonesia tapi internasional lain. Makanya kita jangan kalah. Tujuan saya sih ingin membuat perusahaan yang mengglobal,†ungkap Alfian saat berkunjung ke kantor redaksi sukabumiupdate.com, Selasa (30/1/2018).
Optimis dan semangat menjadi bekal Alfian, kesuksesan di bisnis ini mengantarkannya menjadi pemenang II Kategori industri, perdagangan dan jasa dalam even Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2015 di Jogja.
Tak sampai disana, pada tahun 2017, IDCloudhost (PT Cloud Hosting Indonesia) berhasil menjadi salah satu finalis kategori Cloud Journey of the Year pada acara Datacenter Dynamics Asia Pacific Awards 2017 di Hong Kong.
Dari bisnisnya ini, Alfian sudah berkeliling ke beberapa negara untuk memenuhi undangan menjadi pembicara. Kalau di perguruan tinggi, Alfian juga sering menjadi narasumber.
Saat ini, PT Cloud Hosting Indonesia memiliki tiga kantor yaitu Jakarta, Bandung dan di tempat kelahiranya Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi.
Meski berkiprah di luar kota tapi Alfian tetap ingat kampung halaman dan menggratiskan akses internet untuk warga sekitar rumahnya.
Selain itu, IDCloudhost pun membuka beasiswa bagi siswa-siswa yang berprestasi dan tidak mampu untuk dikuliahkan di S1 Telkom University.
Bagi Alfian, peluang usaha di bidang TI masih terus terbuka lebar. Hal ini ditandai dengan internet yang tak bisa lepas dari keseharian masyarakat termasuk di Sukabumi.
Bagi Alfian tak ada resep rahasia untuk sukses. Hanya harus berani dan percaya diri.
Ketika memulai bisnis ini, Alfian bermodalkan server dan web seadanya kemudian harus bersaing dengan pihak lain yang sudah menjalankan bisnis hosting sepuluh tahun dengan alat-alat berharga ratusan juta.
Tapi dengan keyakinan dan pengembangan secara terus menerus, pesaing yang sudah puluhan tahun berkiprah bisa tersalip.
Waktu di even Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri, Alfian hanya memakai kaos oblong padahal berada ditengah-tengah pesaing yang tampil glamor. Namun, hal itu tak lantas menjadikannya ciut. Saat presentasi dan menjadi juara, Alfian pun menjadi orang yang diperhitungkan di even itu.
“Orang-orang langsung tanya bisnis apa mas,†ujarnya.
Intinya kesuksesan diawali dari ide dan waktu yang tepat, kata Alfian. Ia mencontohkan Mark Zuckerbreg dengan Facebooknya. Ide untuk menghubungkan orang satu dengan lainnya pasti dimiliki orang lain, tapi Mark lebih dulu mengambil momen. Kemudian kerjasama tim serta tak takut gagal.
“Semua orang punya ide seperti Mark Zuckerbreg. Tapi Mark berani mulai dan timingnya pas. Awal-awalnya orang pasti berpikir apa Facebook tapi sekarang kan terasa Facebook dipakai dimana-mana,†tukasnya.