Melawan Stigma Negatif Covid-19, Tips Dari Mantan Pasien Positif Corona di Kota Sukabumi

Kamis 29 Oktober 2020, 08:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Menjadi pasien terkonfirmasi positif covid-19 untuk sebagian besar orang menimbulkan tekanan mental karena stigma yang muncul dari publik. Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kota Sukabumi bersedia membuka identitas untuk membantu para pasien melawan stigma tersebut sekaligus merawat kesehatan bersama.

Yuda Hidayat Mansur (45 tahun), ASN disalah satu dinas di Kota Sukabumi memutuskan untuk menjadi bagian aktif dalam menekan penyebaran covid-19. Niat ini bahkan sudah terpikirkan oleh Yuda saat ini masih berjuang untuk sembuh dari covid-19 pada bulan September 2020 lalu. 

“Saat masih isolasi mandiri di rumah, masih berjuang melawan virus corona. Saya sudah berniat jika disembuhkan dari virus ini saya akan ikut berjuang lebih aktif untuk melawan covid-19. Sudah terpikir mau bikin tulisan artikel, rekaman video dan lainnya, memberikan informasi tentang apa yang saya alami agar masyarakat lebih disiplin dalam menjaga kesehatan,” jelas bapak tiga anak ini saat menjadi nara sumber dalam update talk, di Kantor Redaksi Sukabuiupdate, hari Selasa lalu tanggal 27 Oktober 2020.

Kunci menuju kesembuhan menurut Yuda adalah kejujuran dan keterbukaan, karena covid-19 tidak hanya bicara bagaimana pasien harus kembali sehat i tapi juga bagaimana menjaga kesehatan bersama. “Dengan jujur dan terbuka bahwa kita terpapar corona pada orang terdekat, tetangga dan warga menjadikan beban pikiran kita lebih ringan. Ini penting untuk menuju kesembuhan, dukungan orang terdekat sangat penting, saya rasakan sendiri,” ucap Yuda. 

TONTON JUGA: Pentingnya 3M: Testimoni Mantan Pasien Positif Covid-19

Yuda tidak sendiri saat dianyatakan terkonfirmasi positif covid-19, istri dan dua dari tiga anaknyapun terkonfirmasi terpapar corona. Saat itu, pria yang tinggal di Taman Asri Subangjaya Kecamatan Cikole inipun mendapatkan dukugan penuh dari tetangganya.

“Saya beruntung punya tetangga yang luar biasa. Tetangga memang keluarga terdekat kita, mereka tidak hanya mensuport secara lisan supaya kami sekeluarga cepet sembuh, tapi juga melayani kebutuhan sehari-hari, bahkan rumah singgah untuk anak tertua saya yang tidak terpapar corona,” ungkap Yuda.

Tak hanya meringankan perjalanan menuju sembuhpun, dukungan orang –orang terdekat juga sangat membantu dalam mengikis stigma negatif covid-19. Setelah dinyatakan sembuh oleh dinas kesehatan, Yuda sangat sadar bahwa akan sdikit berita menjalani hari-hari awalnya sebagai mantan pasien covid-19.

Tidak semua tetangga yang bisa langsung berinteraksi lagi secara normal, aka nada rasa takut dari tetangga saat bertemu mantan pasien covid-19, termasuk Yuda. “Ini pengalaman pribadi, bahwa saat kita dinyatakan sembuhpun masih ada tetanggga atau rekan kerja yang mundur saat bertemu dengan saya. Ini kuncinya kita tidak boleh Baper (bawa perasaan). Karena saat kita diposisi orang itu mungkin juga akan melakukan hal yang sama, yaitu menjauh atau menjaga jarak pada mantan pasien covid-19,” bebernya.

BACA JUGA: Testimoni Pasien Sembuh Covid-19 asal Kota Sukabumi, Terinspirasi Semut Nabi Ibrahim

Yuda memberikan tips agar bisa melalui masa-masa merajut kembali interaksi normal dengan orang-orang yang dikenalnya setelah berstatus mantan pasien positif corona. Kuncinya adalah makin disiplin menerapkan 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun).

“Dengan kita disiplin pakai masker saat bertemu dengan siapapun, selalu menjaga jarak dan rajin menggunakan pembersih tangan, makan stigma itu akan hilang dengan sendirinya. Orang-orang yang tadinya takut terpapar karena berinteraksi dengan kita memiliki rasa nyaman karena kita sudah berusaha melindungi mereka dengan menerapkan 3 M,” pungkasnya.

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Produk23 Februari 2025, 09:26 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Cicurug Sukabumi Naik Jelang Ramadan 2025

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menyatakan bahwa secara umum harga bahan pokok masih tergolong stabil meskipun ada beberapa kenaikan.
Harga sejumlah bahan pokok penting di Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan. (Sumber : SU/Ibnu)
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).
Food & Travel23 Februari 2025, 08:00 WIB

Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk Ini Bahannya Simpel!

Kue Sponge sering digunakan sebagai dasar untuk berbagai jenis kue lain, seperti kue ulang tahun, kue lapis, atau trifle, karena mudah menyerap sirup dan lapisan rasa lainnya.
Ilustrasi. Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk yang Bahannya Simpel. (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga