85 Persen Pasien Covid-19 di Kota Sukabumi Dirawat di Rumah, Ini Syarat Isolasi Mandiri

Rabu 28 Oktober 2020, 05:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Dari 86 pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Sukabumi per hari Selasa kemarin 27 Oktober 2020, 85 persen atau 73 pasien menjalani isolasi mandiri. Hanya 13 pasien yang dirawat (isolasi) di rumah sakit rujukan karena mengalami gejala berat termasuk komorbid (penyakit penyerta) yang membutuhkan bantuan alat medis dan penanganan intensif.

Isolasi mandiri sebagai cara penanganan covid-19 memiliki sejumlah persyaratan. Prinsipnya isolasi mandiri tidak hanya menyembuhkan pasien yang terkonfirmasi tapi juga memastikan tidak menjadi potensi penyebaran kepada warga atau keluarga terdekat. 

“Kata kuncinya adalah kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan yaitu 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak),” jelas Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr Lulis Delawati MMRS dalam update talk, di Kantor Redaksi sukabumiupdate, Selasa petang kemarin.

Disiplin dalam upaya pencegahan penyebaran ini penting, karena saat isolasi mandiri pasien seringkali masih tinggal satu rumah dengan anggota keluarga yang lain. “Yang terpenting itu ada ruang khusus untuk pasien berisitirahat biasa kamar, ada suplai makanan dan likungan yang mendukung. Kuncinya tadi harus peduli terhadap keluarga, karena jika pasien tidak disiplin (3M) artinya tidak peduli dengan kesehatan anggota keluarganya yang berpotensi terpapar,” lanjutnya.

BACA JUGA: Update 27/10: Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi Bertambah, 86 Pasien Masih Diisolasi

Dalam isolasi mandiri, pasien tanda gejala minimal dua kali visit atau kunjungan dari tim dokter puskesmas wilayah. Menurut Lulis biasa diawal saat pasien terkonfirmasi positif akan dikunjungi tim dari puskesmas, memberikan edukasi isolasi mandiri (wajib 3 M) termasuk jika butuh memberikan obat-obat ringan dan vitamin sesuai kondisi pasien, kedua setelah pasien dinyatakan sembuh biasanya disertaikan dengan penyerahan surat sembuh dan pengambilan sampah medis oleh tim puskesmas.

dr Lulis Delawati bersama Yuda pasien covid-19 yang sembuh dalam update talk edisi, Selasa 27 Oktober 2020

“Selama isolasi komunikasi antara pasien dan dokter biasanya lewat VC atau wa. Jadi kondisi pasien tetap dipantau oleh tim puskesmas. Ada laporan harian via wa, tentang demamnya tentang gejala lainnya,” sambung Lulis.

BACA JUGA: Testimoni Pasien Sembuh Covid-19 asal Kota Sukabumi, Terinspirasi Semut Nabi Ibrahim

Terakhir, isolasi mandiri lanjut Lulis hanya akan dizinkan bagi pasien yang dianggap tidak memiliki gejala klinis atau tanpa gejala. “Kalau yang bergejala pasti isolasinya di rumah sakit karena butuh pemantauan langsung dari dokter spesialis sebagai penanggungjawab sesuai kondisi klinis pasien,” pungkasnya.

Berikuti point penting soal melakukan isolasi mandiri yang dikutip dari situs P2PTM Kemenkes RI;

- Selalu memakai masker dan membuang masker bekas  di tempat yang ditentukan

- Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat

- Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19

- Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga

- Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.

- Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.

- Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit)

- Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)