SUKABUMIUPDATE.com – Lonjakan tinggi kasus Covid-19 di Kabupaten Sukabumi terjadi sepanjang bulan September 2020. Tanggal 31 Agustus Satgas Covoid-19 mencatat ada 107 kasus positif covid-19 di Kabupaten Sukabumi, dan data per kemarin Jumat 3 Oktober 2020 jumahnya menjadi 215 kasus, ada penambahan 107 kasus terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab test.
Lonjakan kasus ini tersebar di banyak kecamatan di Kabupaten Sukabumi, namun dari peta sebaran Satgas temuan positif covid-19 lebih banyak terjadi di wilayah utara Sukabumi. Kondisi ini sempat membuat seluruh fasilitas isolasi di sejumlah rumah sakit rujukan tak mampu menampung pasien covid-19.
Ruang isolasi di RSUD Sekarwangi Cibadak bahkan dilaporkan sempat penuh hingga hari Kamis, 1 Oktober 2020. “ Kamis kemaren sempat penuh, tapi sekarang udah ada lagi karena banyak juga pasien terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah masing-masing,” jelas dr Asep Suherman, Kepada Bidang Pelayanan Medis RSUD Sekarwangi lewat pesan singkat kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (3/10/2020).
Menurut Asep, walaupun ruang rawat khusus covid-19 di RSUD Sekarwangi penuh, rumah sakit ini tidak akan menolak pasien. “Akan kita antar dan kordinasikan ke sejumlah rumah sakit grup rujukan bersama yang sudah diatur dan ditunjuk oleh pemerintah, kita terus kordinasi juga dengan dinas kesehatan,” pungkasnya.
BACA JUGA: Update 2/10: 25 Kasus Positif Covid-19 Baru di Sukabumi, Terbanyak Cibadak Ada Pedagang
Bersama RS Palabuhanratu, RSUD Sekarwangi adalah rumah sakit pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi yang menjadi rujukan perawatan pasien covid-19. Menurut data humas, RSUD Sekarwangi memiliki dua lantai khusus untuk merawat pasien terpapar corona.
“Di lantai satu ada 12 bed namun yang ready 8 bed (4 bed lagi persiapan). Di Lantai dua ada 21 bed dan terisi penuh,” jelas Ramdansyah, humas RSUD Sekarwangi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu lewat pesan singkat.
“Kemaren sempat terisi penuh dengan jumlah pasien 29 orang dari berbagai Kecamatan di kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.
Lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Sukabumi menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Harun Alrasyid saat ini karena tingginya aktivitas warga di sejumlah kantog pusat perekonomian, pemerintah dan industri serta sekolah-sekolah berasrama. “Saat ini kasus covid-19 lebih banyak bersumber dari klaster keluarga, perkantoran dan perjalanan dari luar wilayah Sukabumi,” jelas Harun saat menjadi salah satu narsum dalam talk show tamu mang koko beberapa waktu lalu.
“Tidak ada jalan lain, angka penyebaran covid-19 hanya bisa ditekan oleh gerakan bersama masyarakat semua kalangan dan elemen. Disiplin protokol kesehatan saat ini menjadi satu-satunya harapan agar kasus covid-19 tidak terus bertambah dan akhirnya melumpukan pelayaan fasilitas kesehatan. Ini yang bahaya jika fasilitas kesehatan lumpuh. Mari kita jaga kesehatan bersama,” pungkas Harun.
Ingat pesan ibu: 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.