SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Kesehatan melalui PKM (Puskemas) Cicurug Kabupaten Sukabumi terus memantau kondisi kesehatan warga Cibuntu Desa Pasawahan, yang merupakan lokasi terdampak paling parah dari bencana banjir bandang. Ratusan warga sudah melaporkan kondisi kesehatan, dan Myalgia merupakan gangguan kesehatan paling banyak yang dikeluhkan. Apa itu Myalgia?
Kepala PKM Cicurug dr Dini Desti Susanti melalui petugas matra kesehatan Hasim menjelaskan ada 327 warga terdampak di cibuntu yang melaporkan kondisi kesehatan ke posko medis yang ada di lokasi bencana. “Ini angka kumulatif selama enam hari, dari jumlah tersebut keluhan kesehatan tertinggi adalah Myalgia dengan kode m 79.1,” jelas Hasim kepada sukabumiupdate.com, Senin (28/9/2020) melalui pesan singkat.
Myalgia adalah gangguan otot atau nyeri otot atau pegal-pegal. “Dalam kasus warga terdampak banjir bandang bisa disebabkan oleh benturan, kurang tidur atau kecapean,” jelas Hasim.
Untuk mengatasi keluhan mayoritas dari warga terdampak ini, tim medis lapangan memberikan vitamin, penghilang sakit seperti paracetamol atau ibupropen atau asam mefenamat. “Keluhan ini tak hanya warga tapi juga para relawan karena semua yang ada di lokasi bencana, kebutuhan kesehatannya kami layani,” sambungnya.
BACA JUGA: Siapa dan Tugas Panitia Lokal? Setelah Tanggap Darurat Banjir Bandang Sukabumi Berakhir
Petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan pada warga terdampak banjir bandang di Cicurug Sukabumi
Selain pegal-pegal, keluhan kesehatan yang cukup banyak dirasakan warga terdampak banjir bandang di Kampung Cibuntu adala gejala flu ringan seperti batuk, luka celet, diare dan gatal-gatal. “Ada seorang warga yang sempat dirujuk karena luka tapi saat ini sudah rawat jalan, kondisinya membaik,” ungkap Hasim.
Selain diposko, pelayanan kesehatan ini juga dilakukan dengan cara mendatangi warga-warga terdampak di rumahnya atau rumah kerabat yang dijadikan tempat pengungsian. Tim kesehatan berupaya memastikan warga dengan kategori rentan, seperti balita, anak dan lansia dalam kondisi baik.
“Pelayan kesehatan pasca masa tanggap darurat selesai, akan tetap dilakukan oleh tim dari puskemas pembantu yang ada di lokasi kejadian,” pungkasnya.