SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi virus corona mengubah banyak kebiasaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tidak terkecuali dalam peringatan Hari Raya Idul Adha. Dilansir dari suara.com, belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia baru saja mengeluarkan rekomendasi untuk menjalankan Idul Adha termasuk kurban.
Selain tetap merekomendasikan untuk menggunakan masker dan juga menjaga jarak, WHO juga mengingatkan secara khusus terkait dengan proses pemotongan hewan kurban.
"Sumber virus SARS-CoV-2 belum diidentifikasi. Memahami spesies hewan mana yang paling rentan terhadap virus penting dalam menemukan reservoir hewan potensial untuk mengurangi penularan dan wabah di masa depan," tulis WHO dalam "Safe Eid al Adha practices in the context of COVID-19" yang baru diterbitkan.
Menurut praktik umum yang aman saat menangani daging, negara harus mengambil langkah-langkah ketat di sekitar penjualan dan pemotongan hewan dan distribusi daging. Selain itu penting juga memastikan bahwa peraturan keamanan dan kebersihan makanan nasional ditegakkan.
Dalam hal manajemen hewan, WHO menyarankan untuk mendorong dan menegakkan pengadaan hewan yang tepat untuk mematuhi standar keselamatan, terutama untuk impor ternak. Mereka juga meminta mengalokasikan ruang yang cukup di dalam kandang khusus untuk secara aman menampung gelombang masuknya hewan yang meningkat dan hindari kebersihan.
"Jangan menyembelih hewan yang tampak sakit, dan rencanakan ruang khusus untuk karantina dan isolasi yang dicurigai sakit karena paparan dari binatang atau zoonosis," tulis mereka.
Kemudian, mereka menyarankan untuk melakukan pemeriksaan hewan yang memadai untuk ternak guna mengurangi zoonosis dan infeksi lainnya. WHO juga mengingatkan untuk selalu membeli hewan melalui prosedur resmi tepercaya.
"Hindari penyembelihan di rumah dan tingkatkan jumlah atau kapasitas fasilitas penyembelihan untuk mendorong praktik terbaik dan memastikan standar keamanan dan jarak fisik, untuk publik dan staf," kata mereka.
Selanjutnya, WHO mengingatkan agar fasilitas dan peralatan pemotongan harus dipelihara dengan baik dan dijaga kebersihannya.
"Pastikan bahwa staf fasilitas mempraktikkan jarak fisik, kebersihan tangan, etiket batuk yang tepat, dan menggunakan langkah-langkah perlindungan saat memproses hewan. Staf harus mengetahui tanda-tanda dan gejala Covid-19," kata mereka.
Pengelolaan limbah untuk produk sampingan hewan yang tidak digunakan harus ada dan fasilitas harus memiliki rencana darurat di acara kontaminasi atau wabah.
sumber: suara.com