4 Jenis Masker untuk Cegah Penularan Corona, Mana yang Terbaik?

Jumat 03 April 2020, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Selama pandemi virus corona Anda tidak disarankan ke luar rumah jika tidak benar-benar perlu. Dilansir dari tempo.co, ketika harus ke luar rumah pun Anda harus mengikuti protokol yang dianjurkan, termasuk mempraktikkan kebersihan yang baik.

Selain itu, banyak orang yang menggunakan masker saat berada di daerah yang terjangkit virus. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat merekomendasikan bahwa masker dan peralatan pelindung hanya dikenakan oleh orang-orang dalam empat kategori, yaitu mereka yang menunjukkan gejala flu, orang yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi (mengidap penyakit kronis, kondisi medis yang mendasari) saat keluar rumah, profesional kesehatan, dan mereka yang berada di sekitar orang-orang sakit.  

Ada empat jenis masker yang sering dikenakan selama pandemi corona. Masing-masing masker memiliki efektivitas berbeda dalam mencegah virus, mana yang terbaik? Berikut ulasannya, melansir Times of India, Rabu, 1 April 2020

1. Masker bedah

Ilustrasi anak menggunakan penutup hidung atau masker. shutterstock.com

Ini adalah masker yang paling umum dikenakan. Masker bedah yang umumnya digunakan oleh kalangan medis ini berfungsi melindungi seseorang terhadap percikan air dari saluran pernapasan.

Meski menutupi mulut, masker bedah tidak bisa benar-benar melindungi Anda dari penularan virus corona atau mikroba semacamnya di udara. Sebab, masker ini memiliki celah longgar yang dapat jadi jalan kuman masuk.

Masker bedah berkualitas dapat menghentikan penularan berbagai jenis virus hingga 80-90 persen, terutama jika digunakan oleh orang yang sakit. Masker ini dapat membantu mencegah partikel yang dikeluarkan oleh pemakainya, seperti ludah atau lendir, saat batuk atau bersin.

2. Masker N95 dan FFP1

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta

Masker respirator N95 lagi banyak digunakan saat ini untuk mengurangi penyebaran virus corona. Dibandingkan dengan masker bedah, masker ini lebih ketat sehingga diyakini sebagai alternatif yang lebih baik. Masker dengan rating N95 memfilter 95 persen partikel 0,3 mikron atau berdiameter lebih besar, kira-kira seukuran virus tunggal dan termasuk PM 2.5. 

Beberapa masker juga memiliki katup pernafasan yang dapat mengurangi kelembapan. Masker ini juga dapat menyaring dan menghentikan polutan, virus, dan bakteri memasuki mulut atau lorong hidung. Dibandingkan dengan semua masker lainnya, masker N95 menawarkan tingkat perlindungan tertinggi.

Masker FFP1 dianggap sebagai alternatif untuk masker pernapasan, seperti masker N95. Jika N95 dapat menyaring 95 persen polutan, virus, dan partikel kecil, masker FFP1 melindungi seseorang dari menghirup partikel yang kualitasnya lebih berbahaya. Masker ini biasanya juga lebih aman untuk memastikan bahwa partikel beracun atau berbahaya tidak masuk.

3. Masker karbon

Ilustrasi masker karbon (Pixabay.com)

Seperti namanya, masker ini mengandung filter karbon aktif yang membantu menyaring polutan dan kuman sehingga penggunanya bisa menghirup udara yang lebih bersih. Penelitian juga mengatakan bahwa filter karbon yang ada dalam masker juga dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan otot-otot pernapasan, sangat baik digunakan orang yang tinggal di kota tercemar.

Karena dapat menghalangi polusi dan partikel kecil seperti bakteri dan jamur yang menyebar melalui udara, masker ini juga membantu mencegah alergi. Namun, masker karbon kurang efektif memerangi atau mencegah penularan virus seperti corona. Masker ini hanya dapat menjebak sejumlah kecil, yaitu 10-20 persen virus, dan karenanya mungkin bukan pilihan terbaik saat ini.

4. Masker kain

Ilustrasi masker kain. ANTARA/Arif Firmansyah

Masker menjadi barang langka selama beberapa pekan terakhir. Karena itu, banyak yang beralih ke masker kain buatan sendiri. Ada yang bisa dilapisi tisu atau spons. Meski tidak terlalu efektif menyaring kuman, masker kain dinilai lebih baik daripada tidak menggunakan apa pun untuk mencegah penyebaran kuman, terutama selama situasi pandemi seperti ini.

Sederhananya, masker kain kurang melindungi dibandingkan dengan masker bedah atau respirator N95. Namun, masker ini dapat membantu seseorang menjaga area wajah tetap bersih dan mencegah penyebaran kuman jahat dan penyakit lainnya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)