SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan jiwa mempengaruhi seseorang merasa, berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Dilansir dari tempo.co, ini merupakan istilah luas yang juga bisa berdampak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk genetika, lingkungan hidup, kebiasaan sehari-hari, dan biologis. Salah satu kelompok yang berisiko mengalami gangguan jiwa ialah mereka yang termasuk kelompok kreatif, seperti seniman dan penulis.
Hal tersebut dikatakan oleh psikolog Ratih Ibrahim dalam peluncuran buku Jelajah Jiwa Hapus Stigma hasil karya dokter spesialis kesehatan jiwa Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu, Rabu, 11 Maret 2020 di Jakarta.
Kenapa kelompok kreatif lebih rentan mengalami gangguan jiwa? Hingga saat ini dikatakan Ratih belum ada penelitian yang bisa menjawab pertanyaan ini secara komprehensif. Namun menurut ia, terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kondisi kejiwaan mereka, mulai dari pola kepribadian, tempramental, hingga over thinking dari berbagai aspek.
"Untuk itu manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi. Teman berbagi untuk dimengerti, sebab sesungguhnya orang itu membutuhkan rasa ingin dimengerti," kataRatih.
Gejala-gejala dari banyak penyakit mental bisa menjadi lebih buruk jika mereka tidak dirawat. Ratih mengimbau agar jika Anda atau seseorang di sekitar memiliki gejala terkait gangguan jiwa bisa mencari bantuan psikologis.
Depresi bukan masalah sepele. Jika Anda atau orang di dekat Anda memiliki tanda-tanda depresi dan punya tendensi bunuh diri, silakan menghubungi hotline kesehatan jiwa Kementerian Kesehatan di nomor 021- 500 454 atau menghubungi komunitas seperti LSM Jangan Bunuh Diri di nomor telepon 021-06969293 dan Into The Light di email: [email protected] atau Instagram @intothelight. Anda juga bisa menghubungi psikolog atau psikiater terdekat.
Sumber: Tempo.co