Pentingnya Membatasi Konsumsi Daging, Cek Sebabnya

Kamis 06 Februari 2020, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anda suka makan daging? Mulai sekarang pikirkan baik-baik sebelum memakannya.

Dilansir dari tempo.co, penelitian menemukan konsumsi dua porsi daging merah, daging olahan, atau unggas per minggu dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular 3-7 persen lebih tinggi. Sedangkan makan dua porsi daging merah atau daging olahan saja per minggu dikaitkan dengan risiko 3 persen lebih tinggi dari semua penyebab kematian. Hasil penelitian ini diterbitkan JAMA Internal Medicine.

"Ini perbedaan kecil, tetapi ada baiknya mencoba mengurangi daging merah dan daging olahan seperti pepperoni, bologna, dan daging deli," kata penulis senior Norrina Allen, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine, dilansir Science Daily.

Dia melanjutkan konsumsi daging merah juga secara konsisten dikaitkan dengan masalah kesehatan lain seperti kanker.

"Memodifikasi asupan makanan protein hewani mungkin menjadi strategi penting untuk membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini pada tingkat populasi," imbuh pemimpin penelitian Victor Zhong, asisten profesor ilmu gizi di Cornell.

Temuan baru ini muncul setelah sebuah meta-analisis kontroversial yang diterbitkan November lalu, yang merekomendasikan orang untuk tidak mengurangi jumlah daging merah dan daging olahan yang mereka makan.

"Semua orang menafsirkan bahwa tidak apa-apa makan daging merah, tetapi saya tidak berpikir hal itu didukung fakta sains," kata Allen.

Lantas, apa yang harus dimakan untuk memenuhi kebutuhan protein?

Ikan, makanan laut, dan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan polong-polongan, adalah alternatif yang sangat baik untuk menggantikan daging.

Studi ini menemukan hubungan positif antara asupan daging unggas seperti ayam atau bebek dengan penyakit kardiovaskular. Namun, hasil penelitian sejauh ini tidak cukup untuk membuat rekomendasi yang jelas tentang asupan unggas.

Studi baru dikumpulkan bersama-sama sampel beragam besar dari enam kohort, termasuk data tindak lanjut yang panjang hingga tiga dekade, data diet yang diharmonisasikan untuk mengurangi heterogenitas, menyesuaikan satu set perancu yang komprehensif dan melakukan beberapa analisis sensitivitas.

Penelitian ini melibatkan 29.682 peserta, usia rata-rata 53,7 tahun pada awal, 44,4 persen pria dan 30,7 persen nonkulit putih. Data diet dilaporkan sendiri oleh peserta, yang ditanya daftar panjang tentang apa yang mereka makan untuk tahun atau bulan sebelumnya.

Keterbatasan penelitian ini adalah asupan makanan peserta dinilai satu kali, dan perilaku diet mungkin telah berubah dari waktu ke waktu. Selain itu, metode memasak tidak dipertimbangkan. Ayam goreng, terutama sumber lemak dalam yang menyumbang asam lemak trans, dan asupan ikan goreng telah dikaitkan secara positif dengan penyakit kronis.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Bola23 April 2024, 19:30 WIB

Persib Bandung Siap Tampil dengan Kekuatan Terbaik Saat Jamu Borneo FC di Kandang

Persib akan tampil dengan skuad terbaik saat menjamu Borneo FC.
Persib akan tampil dengan skuad terbaik saat menjamu Borneo FC. (Sumber : Persib.co.id)
Sukabumi23 April 2024, 19:08 WIB

Kuli Bongkar Muat asal Cicurug Sukabumi Meninggal saat Kerja di Area Pabrik Isotonik

Kuli bongkar muat asal Cicurug Sukabumi meninggal saat menurunkan material gula di area TPS Pabrik Isotonik.
Ilustrasi meninggal dunia. (Sumber : Istimewa)
Sehat23 April 2024, 19:00 WIB

5 Daun Herbal untuk Menurunkan Asam Urat dan Cara Membuatnya

Sebelum menggunakan herbal untuk mengurangi kadar asam urat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal terlebih dahulu, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Daun Pepaya Rebus. Daun Herbal untuk Menurunkan Kadar Asam Urat dalam Tubuh. Foto: Instagram/@tunahousegroup
Sukabumi23 April 2024, 18:38 WIB

Anggota DPRD Minta Baznas Turun Tangan Bantu Keluarga Siswa SDN Cipeundeuy Sukabumi

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana mengatakan akan membantu mengkomunikasikan kondisi kedua siswa SDN Cipeundeuy Sukabumi yang punya inisiatif membantu orangtuanya keliling berjualan gorengan.
Murtaqil Apham Dan Muhdani Asrol dua siswa SDN Cipeundeuy 2 Desa Cipeundeuy Kecamatan Surade saat keliling berjualan gorengan | Foto : Ragil Gilang
Sehat23 April 2024, 18:30 WIB

Atasi Asam Urat dengan Pengobatan Rumahan, 7 Cara Ini Bisa Anda Coba Lakukan

Pengobatan ala rumahan ini bisa Anda coba lakukan untuk mengatasi asam urat.
Ilustrasi minum air putih - Pengobatan ala rumahan ini bisa Anda coba lakukan untuk mengatasi asam urat. | (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi23 April 2024, 18:18 WIB

Drainase Tersumbat, Banjir Cileuncang Sempat Rendam Jalan Raya Sukaraja Sukabumi

Kapolsek Sukaraja Sukabumi Kompol Dedi Suryadi mengatakan bahwa peristiwa banjir cileuncang ini sepengetahuannya baru pertama kali terjadi.
Kondisi ruas jalan raya Sukaraja Sukabumi tepatnya di depan RSU Hermina pada  Selasa (23/4/2024) siang. (Sumber : Istimewa)
Life23 April 2024, 18:00 WIB

Doa Agar Dimudahkan Segala Urusan: Ujian, Rezeki, Pekerjaan Insya Allah Lancar

Doa Agar Terlepas dari Kesulitan dan Diberi Kemudahan Dalam Segala Urusan.
Doa Agar Terlepas dari Kesulitan dan Diberi Kemudahan Dalam Segala Urusan. | Foto : Pixabay
Sukabumi23 April 2024, 17:56 WIB

Bahas Persepsi Indikator Korupsi dengan KPK, Wabup Sukabumi: Kejar MCP 2024

Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Tahun 2023 dengan KPK RI secara Virtual di Pendopo SUkabumi, Selasa 24 April 2024
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengikuti acara Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, Diseminasi Pedoman Monitoring Centre for Prevention (MCP) Tahun 2024 (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)
Keuangan23 April 2024, 17:56 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Terus Dorong Perusahaan Tingkatkan Kualitas Pelayanan

BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi terus mendorong perusahaan meningkatkan kualitas pelayanannya. Salah satunya dengan mengingatkan perusahaan mengenai pentingnya mematuhi tertib administrasi kepesertaan dan pelaporan.
BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi saat melakukan kegiatan sosialisasi kepatuhan tertib administrasi kepesertaan dan pelaporan | Foto : Ist
Life23 April 2024, 17:30 WIB

Tidak Menghormati Batasan! 10 Sikap yang Membuatmu Tidak Disukai Orang Lain

Ada beberapa sikap yang umumnya tidak disukai orang lain karena dapat membuat mereka merasa tidak nyaman, tersinggung, atau bahkan marah.
Ilustrasi - Ada beberapa sikap yang umumnya tidak disukai orang lain karena dapat membuat mereka merasa tidak nyaman, tersinggung, atau bahkan marah. (Sumber : Freepik.com/@ user15285612)