SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Seksi Pengendalian Penduduk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi Tia Fatimah mengungkapkan, pengetahuan tentang kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi para remaja dapat mempengaruhi terwujudnya pembangunan kependudukan kedepan. Salah satunya berdampak pada benyaknya pernikahan dini.
BACA JUGA: DPPKB Kabupaten Sukabumi Kuatkan Kapasitas Instruktur Saka Kencana
Berdasarkan data laporan Rek. Kec. F/I/Dal/13 di Kabupaten Sukabumi, kata Tia terdapat 13.406 atau 2,5 persen pasangan usia subur di bawah usia 20 tahun. Hal ini menunjukan masih banyak pernikahan usia muda.
"Berdasarkan database keluarga pada sistem informasi keluarga, jumlah penduduk 10-14 tahun 13.051 jiwa dan usia 15-19 tahun 14.954 jiwa. Pada kelompok umur tersebut berpotensi terjadi pernikahan usia muda," ujar Tia saat melaksanakan mini survei kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, di Aula DPPKB Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: DPPKB Kabupaten Sukabumi Berkurban Sapi dan Kambing
Selain itu, kata tambah Tia masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa yang mana rasa ingin tahu pada hal yang baru sangat kuat. Sehingga mudah untuk dipengaruhi. Oleh karena itu, agar tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif perlu diberikan wawasan tentang kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
"Sasaran surveinya adalah usia 12-19 tahun di sekolah tingkat SLTP dan SLTA yang tersebar di 47 kecamatan. Masing-masing sebanyak 60 responden setiap kecamatan, jadi total responden sebanyak 2.820 orang. Dengan jumlah responden tersebut diharapkan dapat mewakili kondisi remaja saat ini di Kabupaten Sukabumi," tandasnya.