SUKABUMIUPDATE.com – Sudah hampir tiga pekan ratusan warga Kampung Gunungbatu RT 02 dan 03 RW 09 Kedusunan Liunggunung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, berdiam di tenda pengungsian akibat bencana dan mengakibatkan daerah mereka berada dalam zona merah bencana.
BACA JUGA: Pemkab Perhatikan Kebutuhan Sembako Pengungsi Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi
Warga yang kehilangan tempat tinggal terpaksa menempati tenda pengungsian dan rumah sementara yang dibangun BPBD Sukabumi di lokasi eks Pasar Nyalindung. Kondisi warga yang tidur di tenda darurat membuat kondisi mereka rawan terkena penyakit. Kepala Desa Kertaangsana Nyalindung Agus Sudrajat membenarkan bahwa saat ini ada salah satu warganya di pengungsian terkena penyakit tyfus.
"Benar, salah seorang ibu mengalami sakit tyfus, namun sudah ditangani pihak medis,” ungkapnya pada sukabumiupdate.com, Rabu (15/5/2019).
BACA JUGA: Semangat Belajar Anak Paud di Tenda Pengungsian Pergerakan Tanah Kertaangsana Nyalindung
Kepala Puskesmas Nyalindung, Solihin Abidarda mengatakan, jika saat ini Puskesmas Nyalindung tetap membuka pos kesehatan di lokasi pengungsian sampai seluruh warga menempati lokasi huntara (hunian sementara) yang disiapkan pemerintah, meski hal itu tidak wajib dilakukan karena masa tanggap darurat bencana sudah berakhir pada tanggal 6 Mei 2019 lalu.
“Sesuai masa tanggap darurat bencana yang habis di tanggal 6 mei 2019, maka posko kesehatan pun kami bubarkan dan komando kami serahkan ke panitia lokal. Namun kami putuskan untuk tetap membuka pos kesehatan pelayanan di lokasi dari pukul 14.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB setiap hari, karena pengungsi masih ada di lokasi pengungsian,” pungkasnya.