Penderita Diabetes Tipe 2 Boleh Puasa, Tapi Pahami Tantangannya

Selasa 14 Mei 2019, 22:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa penderita diabetes tipe 2 memilih untuk tetap berpuasa di bulan Ramadan. Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penderita diabetes tipe 2 ketika berpuasa. Hal ini karena mereka harus mengubah pola makan dengan tetap mengontrol kadar gula darah, serta menggunakan insulin secara tepat. 

Selain itu, ada pula tantangan dan risiko yang dihadapi oleh penderita diabetes tipe 2 ketika berpuasa. Misalnya, memburuknya kendali gula darah, hipoglikemia, dan risiko dehidrasi. Ketika menahan lapar dan haus dalam berpuasa, penderita diabetes tipe 2 memiliki resiko terjadinya hipoglikemia, dan saat berbuka puasa mereka terpapar resiko meningkatnya kadar gula darah.

Puasa Ramadan juga dapat berpengaruh terhadap penurunan berat badan dan perubahan komposisi tubuh. Seperti bertambahnya jaringan lemak bertambah dan berkurangnya jumlah massa otot yang mempengaruhi penurunan jumlah dan sensitivitas insulin.

Dokter spesialis penyakit dalam Sidartawan Soegondo mengatakan penderita diabetes tipe 2 boleh berpuasa. Namun, mereka juga harus paham mengenai tantangan dan resiko yang dihadapi selama menjalankannya,” ujar Sidartawan, dalam keterangan resmi dari diskusi media seputar Diabetes dan Ramadan, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sidartawan menambahkan pasien diabetes tipe 2 diminta untuk tidak terlalu mengubah drastis pola makan, misalnya asupan karbohidrat kompleks saat sahur dan karbohidrat sederhana saat berbuka. Tak hanya itu, mereka juga wajib menghindari makanan siap saji, gorengan, serta makanan dan minuman bergula serta selalu patuh pada kalori yang boleh dikonsumsi. “Pasien juga dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui solusi terbaik baik dari segi pola makan dan pengobatan selama berpuasa,” kata Sidartawan.

Supaya penderita diabetes tipe 2 dapat tetap sehat dalam menjalankan puasa, mereka harus mematuhi tatalaksana diabetes yang terangkum dalam empat pilar pengendalian diabetes. Empat pilar tersebut pertama adalah edukasi, pemahaman yang menyeluruh mengenai penyakit diabetes. Kedua, pengaturan makan dengan jumlah yang sudah ditentukan serta menghindari makan berlebihan dan berlemak tinggi.

Sedangkan yang ketiga adalah melakukan kegiatan jasmani secara rutin yang dapat dilakukan sehari-hari misalnya berjalan kaki, menggunakan tangga, bersepeda, dan berenang. Keempat adalah terapi farmakologi yang terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan. Tujuan tatalaksana pasien diabetes ini adalah membantu menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal atau mendekati normal, sehingga mencegah terjadinya komplikasi pada pasien.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari