SUKABUMIUPDATE.com - Rohaenah (51 tahun) warga Kampung Naringgul Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, dua tahun menderita penyakit diabetes hingga kedua kakinya membusuk. Keterbatasan ekonomi membuatnya tak bisa berobat.
Rohaenah saat ini tinggal bersama anak lelaki semata wayangnya, Denda (29 tahun) dan menantunya Anisa (31 tahun) di Kampung Cipaku RT 06/ 02 Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap.
BACA JUGA: Kakek Tua Hidup di Pos Satpam Berteman Bau Kotoran dan Sampah
Denda yang berprofesi sebagai nelayan mengatakan pada awalnya, Rohaenah mengalami keseleo lalu diurut. Namun bukannya sembuh tapi kondisi kakinya malah membengkak.
"Saat diperiksa ada luka kecil, kesni - kesini malah membesar," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (16/2/2019).
Menantu Rohaenah, Anisa menambahkan mertuanya sempat dibawa ke RSUD Jampangkulon sekitar tahun 2017 dan biaya berobatnya menggunakan kartu KIS. Rencananya waktu itu akan dioperasi, tapi tidak jadi alasannya tensi darah naik.
"Dulu hanya kaki kiri saja, tapi tiga bulan kebelakang yang kanan juga kena dan sudah mengeluarkan bau," paparnya.
Keluarga Rohaenah berharap bisa dirujuk ke Sukabumi atau pun ke RSHS Bandung. Namun kondisi ekonomi keluarganya sedang sepi.
"Tangkapan ikan suami saya lagi sepi, jadi belum bisa dirujuk ke rumah sakit," pungkasnya pilu.
Sementara itu Kepala UPTD Puskesmas Surade, Solitaire E. F Ram Mozes, menjelaskan Puskesmas Surade sudah pernah mendatangi rumah pasien pada 13 Januari 2019 lalu, lengkap dengan ambulans. Tapi pasien menolak.
"Alasan penolakan karena tidak ada biaya untuk keluarga yang menunggu pasien," singkatnya.