SUKABUMIUPDATE.com - Wahyu Prayoga (16 tahun). Anak ke tiga buah hati pasutri Engkos (61 tahun) dan Enon (55 tahun), mengidap gangguan Pankreas yang menyebabkannya mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Berat badan remaja yang akrab disapa Yoga, warga Kampung Babakan RT 1 RW 4, Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi tersebut memiliki berat 120 kilogram.
Ibunda Yoga, Enon, mengatakan awalnya Ia tidak mengetahui penyebab obesitas yang diderita Yoga. Setelah dibawa berobat ke salah satu dokter, Ia baru mengetahui bahwa Yoga menderita gangguan Pankreas.
"Dalam dua tahun terakhir ini, Yoga mengalami peningkatan berat badan. Setiap bulan beratnya semakin naik, sampai mencapai berat 120 kilogram lebih," kata Enon ditemui sukabumiupdate.com di rumahnya, Senin (25/1/2019).
Enon menjelaskan, setelah berat badan anaknya naik, Yoga mengalami demam tinggi disertai kejang-kejang. Setelah peristiwa itu, Yoga mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.
"Yoga tidak bisa berjalan setelah mengalami demam tinggi. Keadaan ini sudah berjalan selama dua tahun, kami sempat membawa Yoga kerumah sakit Bunut, Secapa sampai ke Hasan Sadikin Bandung. Namun pengobatannya terhenti karena kekurangan biaya," ujarnya.
Enon menambahkan, meskipun pengobatan Yoga gratis karena menggunakan BPJS, dirinya terkendala untuk transportasi dan biaya menginap selama Yoga dirawat di Bandung. Apalagi saat ini ayah Yoga pun sedang sakit dan baru menjalani operasi usus buntu di salah satu Rumah Sakit Swasta di Sukabumi.
BACA JUGA: RSUD Sekarwangi Sukabumi, Tangani Secara Khusus Bocah Difabel Asal Ciambar
"Saat ini pengobatan Yoga terhenti dan kondisinya semakin memburuk karena setiap malam selalu mengalami kejang-kejang. Yoga Harus berhenti sekolah," tuturnya.
Camat Kebon Pedes, Ali Iskandar, pihaknya sudah mengunjungi Yoga di rumahnya. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membantu memulihkan kesehatan Yoga.