SUKABUMIUPDATE.com - Indikator stunting bisa dilihat dari tinggi badan dan usia anak. Stunting bisa dilihat dari anak berusia 2 tahun, kalau ternyata tinggi badan anak itu tidak sesuai dengan usianya kemungkinan itu bisa dikategori stunting.
"Adapun penyebabnya banyak, dimulai dari usia kehamilan ibu sampai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," ujar Kepala UPTD Puskemas Cicurug, dr Damayanti, kepada Sukabumiupdate.com, usai mengisi materi dalam Seminar Stunting dan Parenting bagi Kader Posyandu se-Kecamatan Cicurug yang digelar PT Amerta Indah Otsuka, Sabtu (5/1/2019).
Damayanti menuturkan, daerah rawan stunting di Kabupaten Sukabumi terdapat 10 lokus yang menjadi daerah rawan stunting. 10 lokus itu ada di empat kecamatan, yaitu Cidahu, Kebonpedes, Bantargadung dan Warungkiara.
Damayanti menyebutkan empat kecamatan ini masuk ke Puskemas Bantargadung, Puskesmas Citarik, Puskesmas Cidahu dan Puskesmas Kebonpedes.
"Jumlah kasus berdasarkan tinggi badan perusia yaitu sangat pendek dan pendek atau stunting di Kabupaten Sukabumi Tahun 2017, di Puskesmas Citarik 79 anak, Puskesmas Bantargadung 265 anak, Cidahu 858 dan Kebonpedes 395 anak. Data ini akan divalidasi lagi mungkin data yang ada di 2017 itu setelah divalidasi akan berkurang ," ujarnya.
Damayanti menyebutkan, stunting dapat dicegah dengan beragam cara.
"Memberikan ASI dan MP ASI, akses air bersih dan fasilitas sanitasi, pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan memantau pertumbuhan bayi di posyandu. Itu pencegahan stunting," ujarnya.
BACA JUGA: Mahasiswa Fisip Universitas Djuanda Kunjungi PT Amerta Indah Otsuka Sukabumi
Selain itu ada parenting karena semua hal itu mesti dimulai dari keluarga dan pola asuh. Sebab selain orang tua memberikan makanan yang baik juga pendidikan yang baik untuk anak-anak. Hal itu juga sangat penting karena merupakan konsep mencegah stunting.
"Konsep penanggulangan stuntingnya yaitu pencegahan dengan 1000 hari pertama kehidupan dan penangananya itu melalui stimulasi pengasuhan dan pendidikan berkelanjutan," tukasnya.
Sementara itu, Plant Director PT Amerta Indah Otsuka Miftachul Djauhari menuturkan, sebagai bentuk kepedulian PT Amerta Indah Otsuka terhadap kesehatan ibu dan anak, perusahaan secara bertahap mengelola posyandu dari strata pratama hingga mandiri.
BACA JUGA: Selamatkan TNGHS, PT Amerta Indah Otsuka Sukabumi Tanam 3.000 Pohon
Posyandu yang dibina sejak 2012 hingga saat ini yaitu Posyandu Garuda yang terletak di Desa Benda, Posyandu Nangka, Jambu 2 dan Cereme yang berada di Desa Kutajaya.
"Salah satu aktivitas bina posyandu yaitu memberikan pengetahuan baru bagi para kader melalui seminar dari dinas atau para ahli terkait, berbeda dari tahun tahun sebelumnya, aktivitas seminar kali ini tidak hanya diadakan untuk posyandu binaan saja melainkan satu kecamatan sejumlah 90 posyandu dan 9 bidan desa," ujar Miftachul.