Penjelasan Eko Supriyanto Soal 3 Segmen Pembukaan Asian Games

Minggu 19 Agustus 2018, 11:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Koreografer Eko Supriyanto yang menata tari di 3 segmen upacara pembukaan Asian Games 2018 harus bekerja keras menemukan inti setap tarian darah yang ia tampilkan. Paslanya, durasi yang tersedia untuk setiap segmen sangat terbatas: segmen earthselama 9 menit, api 11 menit, dan energi 13 menit.

“Ini betul-betul karya baru, murni mulai dari nol,” kata Eku Supriyanto, yang juga akrab disapa Eko Pece, ini kepada Tempo, 9 Agustus silam, di Jakarta.  

Menurut Eko Supriyanto, segmen earth atau bumi mengangkat seni tradisi Indonesia. Lalu segmen kedua, api, menggambarkan seperti apa Indonesia ini. Yang ketiga, energy of Asia, menggambarkan sikap dan semangat anak-anak muda Indonesia.

Berikut penjelasan Eko Supriyanto mengenai makna dan penampilan masing-masing segmen tersebut.

1. Segmen Earth

Di dalam segmen pertama, saya menampilkan tarian tradisional dari Sabang sampai Merauke. Saya pilih beberapa tarian yang menonjolkan hal-hal menarik. Misalnya di Kalimantan ada tarian Hudoq, Belian Bawo. Tapi tidak mungkin menampilkan tarian ini dalam konteks ritual seturut tradisinya. Sebab, saya harus mengemas masing-masing tarian ini selama 30 detik saja.

Saya merasa ditantang betul bagaimana caranya adil. Menampilkan ini dalam waktu singkat, tapi saya tidak boleh meninggalkan esensi tarian ini. Untuk membantu penonton mengerti esensi, saya menambahkan keterangan saat tarian ditampilkan.

2. Segmen Api

Saya ingin menceritakan Indonesia sangat dekat dengan substansi keberanian dan semangat membara, bukan kemarahan. Untuk menggambarkan ini, saya menggunakan tari kontemporer, tapi dasarnya tetap tradisi. Misalnya saya menggunakan substansi kecak. Bukan menampilkan kecaknya, tetapi spirit dari kecak.

Saya mengelaborasinya supaya menjadi satu tarian kontemporer tentang semangat, keberanian, dan juga persatuan dari seluruh masyarakat Indonesia.

3. Segmen Energy

Yang ketiga ini menggambarkan bagaimana generasi muda Indonesia, apalagi di dalam konteks tarian, sangat membuka diri. Ada hip-hop, balet, dan modern dance yang berkembang di sini, membaur dengan tarian-tarian tradisi kita. Artinya tari tradisi Indonesia tidak hanya berhenti di tempat, terus berjalan seiring dengan perkembangan zaman.

Kalau berhenti, ya nuwun sewu, mereka hanya akan berada di museum. Saya juga hendak menunjukkan bahwa generasi Indonesia memiliki attitude yang seperti ini.

Demikianlah berbagai konsep yang dikembagkan Eko Supriyanto dalam menggarap karyanya. Dalam memilih nomor tarian Eko mempertimbangkan banyak aspek. Misalnya dia merasa merasa perlu mengenalkan bahwa Jawa Timur tidak hanya ngremo, tapi ada gandrung lanang. Lalu NTT, ada tarian likurai yang belum banyak dikenal. “Di Sumatera ada tari piring, tapi kami pilih sipitu cawan,’ kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi27 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 April 2024, Yuk Cek Dulu Sebelum Jalan-jalan di Akhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)