SUKABUMIUPDATE.com - Pasien Covid-19 di Tanah Air kian bertambah jumlahnya. Per 15 September 2020, setidaknya terdapat 225.030 ribu masyarakat yang mengidap virus corona di Indonesia. Persentase terbesarnya dipegang oleh orang tanpa gejala atau OTG.
Dilansir dari Tempo.co, pasien OTG umumnya tidak perlu menginap di rumah sakit. Sebaliknya, mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun, ada beberapa orang yang ogah menginap di rumah karena khawatir keluarganya terinfeksi juga. Hal ini pun membuka peluang untuk rumah sakit dan hotel untuk memberikan layanan staysolation.
Rumah Sakit Pelni Jakarta dan Hotel Santika Jakarta, misalnya. Mereka memberikan layanan kamar dengan harga Rp 550 ribu per malam bagi OTG. Selain itu, rumah sakit yang sama juga bekerjasama dengan Hotel Grand Sahid Jaya untuk memberikan kamar bagi OTG yang dipatok dengan biaya Rp 850 ribu per malam.
Menanggapi maraknya penawaran staysolation di Indonesia, dosen psikologi di Universitas Pancasila, Vinaya pun mengatakan bahwa ini adalah solusi yang sangat baik bagi pasien OTG Covid-19. Secara khusus, ia menggarisbawahi keuntungannya dari segi kesehatan mental.
Wanita yang akrab disapa Naya itu awalnya menjelaskan bahwa pasien OTG tentu merasa kesulitan menjalani hari terlebih dengan tantangan yang dihadapi jika harus isolasi mandiri di rumah. Pasalnya, mereka memiliki ketakutan jika membawa penyakit untuk anggota keluarga lainnya.
“Walaupun keluarga menerima pasien dirawat di rumah, di hati yang terdalam pasti ada rasa takut untuk menularkan penyakit. Karena kemungkinan kontak dengan orang rumah sangat besar. Padahal OTG kalau bisa sangat mengurangi kontak dengan orang lain termasuk keluarga,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada 15 September 2020.
Dengan adanya staysolation itu, OTG Covid-19 tentu lebih leluasa dalam menjalankan aktivitas. Selain itu, hotel selalu digambarkan sebagai tempat rekreasi dan relaksasi sehingga bisa memicu hormon bahagia di dalam tubuh.
“Kalau kita dipenuhi dengan ketakutan, imun tubuh ikut terpengaruh dan jadi drop. Sedangkan kalau suasana hati bahagia, karena seakan liburan tinggal di hotel, itu memacu kekebalan tubuh untuk lebih kuat. Hasilnya, mereka pun lebih cepat untuk sembuh,” katanya.
Meski begitu, Naya tetap mengingatkan pentingnya OTG tetap melaksanakan berbagai protokol kesehatan selama staysolation. “Walaupun kita tidak menyebarkan ke keluarga di rumah, tapi masih ada kemungkinan menyebarkan di hotel. Jadi tetap patuhi semua protokol kesehatan di hotel seperti breakfast di kamar atau tetap prasmanan tapi diambilkan petugas untuk menghindari kontak,” katanya.
Sumber: Tempo.co