5 Alasan Mengapa Pemerintah Harus Larang Penjualan Rokok

Minggu 31 Mei 2020, 03:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com -  Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati pada Minggu, 31 Mei 2020. Dilansir dari tempo.co, ini adalah suatu peringatan akan pentingnya menolak produk rokok, baik konvensional maupun elektrik, untuk diperjual belikan dan dikonsumsi.

Adapun, dalam menyambut hari tersebut, persatuan internasional yang bertugas untuk melawan TBC dan penyakit paru-paru, The Union, menyampaikan alasan mengapa pemerintah harus bergerak cepat dalam pemberantasan penjualan rokok elektrik dan konvensional. Melalui rilis pers yang diterima Tempo.co pada 30 Mei 2020, berikut lima di antaranya.

Anak muda jadi target industri

Penelitian dari Global Youth Tobacco Survey menunjukkan tingginya tingkat penggunaan rokok elektrik pada siswa SMP dan SMA. Industri rokok menggunakan media sosial, sponsor kegiatan, dan variasi rasa untuk secara sengaja menarik anak-anak muda di negara berkembang. Padahal, memperluas pasar nikotin ini mengakibatkan kelompok demografi ini juga rentan kecanduan nikotin seumur hidup.

Transisi rokok elektrik ke konvensional pada anak muda

Semakin banyak bukti yang menunjukkan anak muda yang menggunakan rokok elektrik, yang belum pernah merokok sebelumnya dan dianggap memiliki risiko rendah untuk merokok, memiliki potensi dua hingga empat kali lipat lebih tinggi untuk mengonsumsi rokok konvensional di kemudian hari. Di banyak negara berkembang, di mana penegakan pelarangan penjualan pada anak-anak biasanya lemah, dan biasanya disertai dengan pajak rokok yang rendah serta kegiatan merokok yang sudah mendarah daging menjadi bagian budaya dan dilakukan secara luas, potensi bagi anak muda untuk berpindah dari rokok elektrik ke rokok konvensional menjadi lebih besar.

Tidak cukup bukti tentang pengurangan risiko di antara para perokok

Jika digunakan secara khusus dan sebagai pengganti rokok konvensional, rokok elektrik mungkin menurunkan risiko merokok pada orang yang tidak dapat berhenti merokok, akan tetapi hal ini bukan merupakan pola yang dominan. Penggunaan bersama-sama (dual use) antara rokok elektrik dan rokok konvensional semakin banyak dikaitkan dengan dampak kesehatan buruk dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

Produk baru adalah bentuk pengalihan perhatian

Kunci dari pengendalian tembakau adalah penggunaan dan implementasi kebijakan di tingkat populasi yang berdasarkan bukti yang diatur dalam WHO FCTC dan MPOWER. Di banyak negara berkembang, adopsi dan implementasi secara utuh dari upaya-upaya yang berdasar bukti ini masih kurang. Hal ini yang harus menjadi prioritas, bukannya fokus pada bujukan dan janji dari produk baru yang mengalihkan perhatian dari bukti yang jelas-jelas berfungsi.

Keselamatan adalah hal yang utama

Para praktisi kesehatan masyarakat dan pembuat kebijakan perlu mengikuti prinsip waspada dan pendekatan ilmiah untuk merancang kebijakan. Konsep kesehatan masyarakat yang fundamental ini mendorong adanya aksi preventif pada saat hasil ilmiah belum meyakinkan. Mengingat potensi bahaya rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan serta belum diketahuinya dampak kesehatan jangka panjang karena belum cukupnya waktu, maka pemerintah seharusnya berkomitmen untuk mencegah epidemi yang mengancam ini.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional25 April 2024, 20:03 WIB

Surya Paloh Deklarasikan NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis, 25 April 2024.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber : IG Sufmi Dasco)
Sehat25 April 2024, 20:00 WIB

11 Kebiasaan Ini Bantu Jaga Gula Darah Anda Tetap Normal, Yuk Lakukan

Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.
Ilustrasi - Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.  (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Life25 April 2024, 19:46 WIB

Hindari 8 Aktivitas Berikut Agar Hubungan Orang Tua Dengan Anak Lebih Erat Harmonis

Ikuti tips berikut untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak Anda dalam jangka panjang.
Ilustrasi hubungan orang tua dengan anak | Foto : Sumber : Freepik/@tim kita
Sukabumi25 April 2024, 19:36 WIB

Peringati Hari Bumi, Pemuda Pabuaran Sukabumi Tebar 15.000 Bibit Ikan di Sungai Cikaso

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso.
Sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso. (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:32 WIB

Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri, Ini 5 Dampak Pola Asuh Helikopter Pada Anak

Pola asuh helikopter dapat berdampak negatif pada anak, karena penerapan pola asuh ini melibatkan orang tua sepenuhnya terhadap kegiatan anak.
Ilustrasi dampak pola asuh helikopter | Foto : Freepik/@jcomp
Sukabumi Memilih25 April 2024, 19:04 WIB

Fikri Abdul Aziz Daftar ke PAN: Siap Dampingi Asjap di Pilkada Sukabumi

Daftar ke PAN, Fikri Abdul Aziz memiliki keinginan untuk mendampingi Asep Japar (Asjap) di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Fikri Abdul Aziz mendaftarkan diri ke Desk Pilkada DPD PAN Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/04/2024). (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:00 WIB

10 Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali

Mengelola perasaan sedih dan mencapai kebahagiaan bisa menjadi perjalanan yang panjang.
Ilustrasi. Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali (Sumber : pixabay.com/@Pexels)