Makanan Lebaran Sisa Banyak? Tips Memanaskan Agar Tidak Keracunan

Senin 25 Mei 2020, 03:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tentu sangat lazim diperingati dengan makan besar. Melansir dari tempo.co, umumnya, keluarga akan menyediakan ketupat, opor ayam, rendang, sayur nangka, hingga ati ampela sambal balado.

Sayangnya, porsi yang disajikan sering jauh melebihi kebutuhan. Alhasil setiap makanan harus disimpan agar tidak terbuang sia-sia dan bisa dikonsumsi esok harinya, bukan? Meski ini baik untuk dikerjakan, namun Anda harus berhati-hati.

Dokter sekaligus pembawa acara televisi Trust Me, I am Doctor, Michael Mosley mengatakan bahwa menyimpan dan memanaskan makanan khususnya berbahan dasar santan tidaklah mudah. Sebab cara yang salah bisa meningkatkan risiko keracunan.

“Ini karena makanan yang disimpan bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri. Sehingga menyimpan dan memanaskannya kembali harus dikerjakan dengan teknik yang benar,” katanya seperti dilansir dari situs Mirror.co.uk.

Adapun Mosley membagikan tipsnya agar masyarakat tidak melakukan kesalahan dan berakibat sakit perut. Pertama, makanan harus disimpan di dalam kulkas dalam kondisi tertutup. “Masukkan makanan berbasis santan ke dalam wadah kedap udara sebelum dimasukkan ke kulkas,” katanya.

Waktu menyimpan di lemari es pun hanya diperbolehkan maksimal 3-4 hari saja. “Disarankan tidak melebihi itu karena kandungan dan nilai gizi pada makanan yang disimpan terlalu lama bisa semakin menurun. Sebaliknya ini juga meningkatkan produksi jamur,” katanya.

Saat akan dipanaskan kembali dengan kompor, pastikan suhu api ada di atas 82 derajat selsius. Ini pun seiring dengan rekomendasi Badan Standarisasi Makanan di Amerika Serikat. “Suhu api itu dinilai paling baik dalam mematikan virus dan bakteri penyebab penyakit yang tumbuh akibat penyimpanan di lemari es,” katanya.

Sedangkan saat akan memanaskan makanan lewat microwave, pastikan Anda mengaduknya hingga rata. Sebab seringkali microwave hanya bekerja pada bagian ujung piring dan mangkuk saja. “Setelah dimasukkan microwave pertama, aduk makanan lalu masukkan lagi ke microwave agar panasnya merata,” katanya.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin