Cara Jaga Kesehatan Mata Anak Saat Belajar di Rumah

Senin 18 Mei 2020, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Belajar di rumah mau tak mau membuat anak-anak harus banyak berhadapan dengan layar gawai, entah ponsel atau laptop. Dilansir dari suara.com, kalau tidak diperhatikan dengan benar, hal ini bisa mengganggu kesehatan mata anak.

Anda tentu tidak ingin hal ini terjadi. Lalu, bagaimana kita sebagai orangtua bantu jaga kesehatan mata anak saat mereka harus belajar di rumah?

Dokter spesialis mata sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya), dr. Sawitri Boengas, Sp.M, memberikan tips kepada orangtua dalam menjaga kesehatan mata anak selama belajar di rumah agar tidak terjadi mata minus dan menyebabkan kehilangan ketajaman penglihatan.

“Sekarang ini terjadi peningkatan angka mata minus atau miopia pada anak-anak. Jika sekitar 10 tahun lalu, yang sering mengalami rabun jauh yaitu anak yang duduk di bangku SMP dan SMA, saat ini sudah berbeda, anak SD bahkan TK sudah ada yang mengalami mata minus," jelas dr. Sawitri seperti dikutip dari Time Indonesia.

Kondisi ini karena eranya sudah berbeda. Menurut dr. Sawitri, ketika anak sudah bisa duduk, biasanya orangtua zaman now sudah memberikan dan mengenalkan gadget.

Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) ini menjelaskan jika seorang anak memiliki daya akomodasi mata yang lebih besar dan berbeda dengan orang dewasa. Namun, anak dapat mengalami perpanjangan bola mata yang dapat mengakibatkan rabun jauh atau miopia. Jika bola mata semakin memanjang (lonjong), maka minus yang diderita anak akan semakin tinggi.

Selama proses pertumbuhan, maka terdapat pertambahan bentuk tulang-tulang mata sehingga bola mata akan semakin besar dan sifatnya lebih elastis. Pada manusia, daya akomodasi mata dan elastisitas akan berkurang dan berdampak pada penglihatan seiring bertambahnya usia.

Anak-anak memiliki daya akomodasi yang besar sehingga tidak lelah jika melakukan ritual penglihatan dengan jarak dekat dengan laptop atau ponsel. Hal ini berbeda dengan orang dewasa yang daya akomodasinya kecil sehingga mudah lelah pada mata.

"Jika anak bermain gadget selama satu hari penuh, rata-rata tidak memberikan gejala apa-apa. Namun, gejala akan muncul ketika anak harus melihat jauh dan penglihatan menjadi buram,” ucapnya.

Sebenarnya, pemberian gawai tidak disarankan untuk anak-anak di waktu pertumbuhan bola mata, yaitu saat usia 10 tahun pertama. Namun, kondisi Covid-19 membuat hal ini menjadi berbeda dan tidak ada pilihan lain untuk menggunakan laptop dan gawai.

“Kita perlu menerapkan visual hygiene, yaitu cara menggunakan mata yang baik sehingga tidak membuat gangguan penglihatan yang belum ada menjadi ada atau yang sudah ada menjadi lebih buruk,” sambungnya.

Penerapan visual hygiene harus dilakukan dengan prosedur penggunaan mata dengan benar. Pertama, jika belajar atau bermain menggunakan laptop dan gawai sebaiknya dalam posisi duduk yang nyaman dengan jarak sekitar 60 cm.

Selanjutnya, penerangan harus cukup dengan brightness layar tidak terlalu terang atau redup. Perhatikan juga kondisi ruangan, jangan terlalu gelap dan pastikan tidak ada pantulan cahaya yang membuat silau mata anak. Durasi waktu belajar dan bermain yang baik dalam menggunakan laptop atau gawai kurang lebih selama satu jam kemudian melakukan istirahat mata.

“Lakukan rumus 20-20-20, artinya setiap menatap laptop selama 20 menit harus melakukan istirahat dengan memejamkan mata selama 20 detik untuk menghindari mata kering. Kemudian 20 detiknya lagi kita dapat melihat barang detail yang berjarak 5 hingga 6 meter seperti jam atau vas bunga. Lakukan ini berulang kali hingga 20 detik dengan melihat barang detail kemudian kembali ke laptop,” jelas dr. Sawitri.

Anak juga bisa menggerakkan bola mata ke seluruh arah dan berputar agar otot mata lebih lentur dan kelelahan mata tidak semakin parah. Orangtua juga dapat menyiapkan air minum untuk anak di dekat laptop ketika mereka beraktivitas. Kondisi menggunakan laptop atau gawai dalam jangka waktu yang cukup lama, apalagi ditambah dengan penggunaan AC (Air Conditioner) di dalam rumah, dapat menyebabkan mata relatif kering dan anak menjadi lupa untuk minum.

Ditambah lagi, berjemur pagi dan melakukan aktivitas di bawah sinar matahari sangat baik bagi kesehatan sekaligus membantu mengurangi laju produktivitas hormon pemanjangan bola mata yang diakibatkan dari faktor keluarga atau genetik yang memiliki kecenderungan mata minus.

Selain itu, konsumsi buah dan sayur berwarna jingga seperti wortel atau labu kuning juga baik untuk menjaga sel-sel penglihatan dan kesehatan mata. Terakhir, kompres mata dengan handuk yang diberi air hangat selama 15 menit sebanyak tiga kali sehari yaitu pagi, siang, dan malam. Hal ini dilakukan untuk mengurangi mata kering.

Saat ini, masyarakat pun dianjurkan untuk menggunakan obat tetes mata yang berisi air mata buatan dan tidak menggunakan pengawet untuk menghindari mata kering. Jika ada kuman yang masuk dan menempel di lapisan air mata dengan kondisi mata kering maka akan lebih mudah terjadi infeksi.

Selain untuk menjaga kesehatan mata anak saat belajar di rumah, tips ini bisa diterapkan untuk orang dewasa yang melakukan WFH. Umumnya, orang dewasa lebih cepat mengalami kelelahan mata karena terlalu lama bekerja menatap layar laptop.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science16 November 2024, 06:01 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 16 November 2024, Langit Cenderung Berawan Hingga Hujan Ringan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 16 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 16 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@Kanenori)
Sukabumi16 November 2024, 00:26 WIB

TPA Cimenteng Overload, Sekda Sukabumi Harap Pembangunan TPST RDF Rampung Tahun Ini

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menyebut, proyek TPST RDF sangat dinantikan pemerintah daerah sejak beberapa tahun lalu.
Ilustrasi gunungan sampah di TPA Cimenteng, Cikembar, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi15 November 2024, 22:17 WIB

Beragam Kesenian Ditampilkan di Mieling 266 Tahun Surade Sukabumi, Catat Tanggalnya

Mieling Surade Sukabumi tahun ini mengambil tema Nampi Asih Ku Balilih.
Kasepuhan Surade dalam acara Mieling Surade ke 255 tahun. (Sumber Foto: Istimewa)
Bola15 November 2024, 21:49 WIB

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Ditaklukkan Jepang 0-4

Hasil ini membuat Timnas Indonesia berada di posisi juru kunci dengan poin tiga, sementara Jepang semakin kokoh di puncak dengan 13 poin.
Aksi Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes saat menghadang striker Timnas Jepang. (Sumber Foto: Timnas Indonesia)
Sukabumi15 November 2024, 21:34 WIB

Hari Kedua Pencarian, Lansia yang Hilang di Sungai Cipelang Sukabumi Belum Ditemukan

Pencarian pria lansia yang hilang di Sungai Cipelang Sukabumi akan dilanjutkan pada Sabtu (16/11/2024).
Tim SAR gabungan saat melaksanakan upaya pencarian pria lansia yang hilang di Sungai Cipelang Lembursitu Kota Sukabumi di hari kedua. (Sumber Foto: Basarnas Pos SAR Sukabumi)
Entertainment15 November 2024, 21:00 WIB

Siap Gebrakan Panggung, Profil Yugyeom GOT7 yang Bakal Konser di Jakarta Besok

Yugyeom GOT7 akan menyapa penggemar di Tanah Air melalui konser Yugyeom Tour Trusty in Jakarta, yang bakal digelar Sabtu, 16 November 2024 besok.
Siap Gebrakan Panggung, Profil Yugyeom GOT7 yang Bakal Konser di Jakarta Besok (Sumber : Instagram/@yugyeom)
Jawa Barat15 November 2024, 20:53 WIB

Reses di Cidahu Sukabumi, M Jaenudin Terima Keluhan soal Zonasi Sekolah

Selain pendidikan, Jaenudin juga menerima masukan dari masyarakat mengenai infrastruktur.
Anggota DPRD Jabar M Jaenudin saat reses di Desa Citangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Food & Travel15 November 2024, 20:00 WIB

Pantai Pasir Perawan, Wisata Sekitar Jakarta yang HTMnya Cuma Rp5.000 Saja

Pantai Pasir Perawan memiliki pasir putih yang lembut, air laut yang jernih, dan pemandangan yang menakjubkan.
Pantai Pasir Perawan adalah salah satu pantai terindah di Kepulauan Seribu, Jakarta. (Sumber : Instagram/@kabupatenkepulauanseribu).
Nasional15 November 2024, 19:38 WIB

Cak Imin: Judi Online Bencana Sosial, Pemerintah Akan Beri Bantuan ke Korban

Menko PMK Muhaimin Iskandar memastikan bahwa pemerintah membantu menanggung biaya perawatan rumah sakit bagi korban judi online lewat BPJS.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Sumber : IG Kemenko PMK)
Jawa Barat15 November 2024, 19:03 WIB

Perbaikan Sekolah dan Rutilahu Jadi Prioritas Reses A Yamin di Sukabumi

Perbaikan sekolah dan rutilahu jadi prioritas reses Anggota DPRD Jabar Fraksi Demokrat, A Yamin di Kabupaten Sukabumi.
Anggota DPRD Jabar A Yamin saat reses di Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)