Cerita Patung Kongco Han Tan Kong dan Sejarah Vihara Widhi Sakti Sukabumi

Jumat 17 Januari 2020, 11:46 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Siapa yang tidak tahu Vihara Widhi Sakti? Bangunan ikonik khas tionghoa yang berlokasi di Jalan Pejagalan Nomor 20 Nyomplong Kota Sukabumi. Vihara ini akan menjadi ramai menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2020 mendatang.

Namun tahukah anda? Ternyata vihara atau kelenteng tersebut adalah kelenteng pertama yang dibangun di Sukabumi. Sukabumiupdate.com mencoba mengulas sejarah singkat bagaimana bangunan ikonik tersebut berdiri, hingga akhrinya bertemu dengan Humas Yayasan Vihara Widhi Sakti, Arieffin. Tanpa segan, Arieffin pun mengulas sejarah singkat berdirinya Vihara Widhi Sakti.

BACA JUGA: Imlek, Ridwan Kamil Kagum Melihat Ini di Lantai 3 Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi

Ia mengulas, dahulu kala muncul sosok Kongco Han Tan Kong yang dianggap telah berjasa dalam penyembuhan warga Sukabumi dari wabah kolera yang terjadi pada sekitar tahun 1908.

"Saat itu di wilayah Sukabumi bahkan sampai ke Bogor dan sekitarnya, terjadi wabah kolera yang menewaskan ratusan orang. Saking banyaknya, dokter dan pihak yang menguburkan pada saat itu pun tidak mampu untuk menanganinya," ucap Arieffin, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/1/2020).

Vihara Widhi Sakti, yang berlokasi di Jalan Pejagalan Nomor 20 Nyomplong, Kota Sukabumi. | Sumber Foto: Oksa BC

Sejurus kemudian, lanjut Arieffin, terdapat seorang tionghoa Sukabumi bernama Thung Hoat Tiat, yang tinggal di Gang Murni, bertanya kepada seorang Sinseh (dokter khas tionghoa) di Bogor, bagaimana obat untuk mengatasi wabah kolera tersebut. Setelah bertanya kepada Sinseh itu, akhirnya sosok Thung Hoat Tiat diberikan sebuah patung yang disebut Kongco Han Tan Kong untuk dibawa ke Sukabumi.

"Patung tersebut dipercaya sebagai simbol dari leluhur yang telah meninggal dunia, dimana leluhur tersebut dalam semasa hidupnya sangat berjasa bagi masyarakat suatu desa di Tiongkok (Cina). Jadi patung itu berasal dari Tiongkok. Dibawanya patung tersebut ke Sukabumi dari Bogor, diharapkan mampu meredakan wabah kolera yang terjadi di Sukabumi," tambah Arieffin.

BACA JUGA: Mengintip Persiapan Imlek di Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi

Setelah patung Kongco Han Tan Kong dibawa ke Sukabumi menggunakan kereta api oleh Thung Hoat Tiat, dilakukanlah ritual sembahyang ala tionghoa kepada patung tersebut. Saat ritual berlangsung, sosok Kongco Han Tan Kong melalui media "kesurupan" kepada salah satu orang, menitipkan pesan agar digotong keliling Sukabumi.

Pesan tersebut disampaikan dalam bahasa Hokkian (bahasa daerah di Tiongkok). Padahal, saat itu orang yang "kesurupan" tersebut diketahui tidak bisa berbahasa hokkian ataupun mandarin. Konco Han Tan Kong meminta digotong keliling Sukabumi di empat penjuru.

BACA JUGA: Perayaan Tri Suci Waisak di Vihara Tri Dharma Sukabumi dalam Suasana Sederhana

"Semua orang tionghoa sepakat dan mengumpulkan dana untuk menggotong patung tersebut. Situasinya mirip perayaan Cap Go Meh. Setelah digotong, anehnya wabah kolera itu secara berangsur mulai mereda. Nah, karena banyak orang yang tertolong, akhirnya semua orang sepakat meminta Kongco Han Tan Kong untuk disimpan di Sukabumi. Setelah meminta izin ke orang Bogor, akhirnya diperbolehkan untuk disimpan di Sukabumi. Setelah itu, semakin banyak orang yang melakukan ritual sembahyang kepada Kongco Han Tan Kong," sambung Arieffin.

Kongco Han Tan Kong sendiri awal mulanya berbentuk papan nama, tapi lambat laun sekian puluhan sampai ratusan tahun, muncul seorang seniman yang membentuk Kongco Han Tan Kong menjadi sebuah patung dari rupa tokoh yang telah meninggal tersebut. Kongco itu artinya leluhur yang paling tinggi, sedangan Han Tan Kong adalah nama tokoh tersebut.

BACA JUGA: Pesona Vihara Kwam Im di Selatan Kabupaten Sukabumi

"Suatu haru ada angin ribut. Nah salah seorang anggota keluarga Thung Hoat Tiat, mengaku mendapatkan mimpi bahwa Kongco setuju untuk berada di Sukabumi. Orang yang mimpi tersebut mengatakan bahwa saat ada angin ribut, lemparkan kayu kepada gulungan angin ribut tersebut, nantinya Kongco itu ingin tinggal di sana. Akhirnya sebuah tongkat bernama toya dilemparkan ke putaran angin ribut. Ini kejadiannya sekitar tahun 1911. Setelah angin ributnya reda, dicarilah kayu itu dan ternyata berada di lokasi Vihara Widhi Sakti sekarang ini," papar Arieffin.

BACA JUGA: Aksi Barongsai Ramaikan Hari Ibu di Vihara Kwan Im Simpenan Sukabumi

Akhirnya, para tionghoa bersepakat untuk membangun sebuah kelenteng kecil untuk tempat Kongco Han Tan Kong. kelenteng tersebut kemudian diberi nama kelenteng Bie Hiang Kiong (Bahasa Hokyan) atau kelenteng Mei Sien Kung/Gong (Mandarin) yang memiliki arti kelenteng yang ada di Sukabumi. Itu antara tahun 1911 - 1912.

"Lambat laun kelenteng tersebut mengalami perubahan dan pemugaran, hingga pada tahun 1959 mengalami perubahan nama menjadi Vihara Widhi Sakti. Lalu pada 1987 dibangun seperti sekarang," tandas Arieffin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)