SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan petani dari berbagai daerah mengikuti pelatihan budidaya tanaman vanilla yang diselenggarakan di Kampung Panagogan, Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pelatihan ditujukan untuk memaksimalkan produksi vanilla, salah satu komoditas pertanian yang dilirik pasar internasional.
Pelatihan diisi dengan pemaparan materi sejumlah narasumber profesional di bidang pertanian vanilla. Para peserta juga diajak mengunjungi kebun vanilla di Kecamatan Kalapunggal, dan Parakansalak.
"Saat ini produksi vanilla di Indonesia masih belum cukup untuk memenuhi pesanan pasar internasional. Oleh karena itu kami berinisiatif menyelenggarakan pelatihan ini," ujar Putra Jaya Sukma, penyelenggara pelatihan budidaya vanilla ditemui sukabumiupdate.com, Minggu (25/2/2018).
Sukma menambahkan saat ini pasar internasional, membutuhkan ratusan ribu ton vanilla kering setiap bulannya. Beberapa negara di Eropa, membutuhkan komoditi vanilla untuk produksi makanan, dan parfum.
Soal harga, vanilla dari Indonesia dihargai dengan nilai yang cukup fantastis. Satu kilogram vanilla basar bisa dijual di kisaran harga Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu. Sementara dalam kondisi kering, dijual dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 6 juta per kilogramnya.
"Salah satu negara yang banyak memesan vanilla dari Indonesia adalah Belanda. Sementara kami belum bisa memenuhi kuota pemesanan, oleh karenanya para petani harus dilatih untuk meningkatkan produksi vanilla," kata Sukma.
Sekadar diketahui, para peserta pelatihan merupakan petani dari kaum dhuafa. Selain diberikan pengetahuan, mereka juga akan diberikan bantuan modal untuk budidaya vanilla.
Untuk di Sukabumi, budidaya vanilla akan dilakukan para petani di Kecamatan Cikidang. Kedepannya, hal serupa akan dilakukan di sejumlah daerah lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
"Vanilla merupakan komoditas yang jika dikelola dengan baik, bisa turut mensejahterakan para petani. Biaya budidayanya tak lebih dari Rp 100 ribu hingga panen. Sekali tanam, vanilla bisa dipanen hingga beberapa tahun," kata Sukma.
Sementara itu pakar Vanilla, Aden S Hamdi mengatakan, vanilla dari Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dan dibutuhkan pasar internasional. Selain Eropa, vanilla dari Indonesia juga dibidik Amerika.
"Kualitasnya paling baik," kata Aden.
Oleh karenanya, penanganan pertanian vanilla harus mendapat perhatian yang lebih baik. Kualitas vanilla yang dihasilkan sangat bergantung pada proses perawatannya.
"Misalnya saat proses pengeringan, untuk menjadikan vanili kering itu harus melalui tahapan-tahapan khusus. Jika gagal proses pengeringan itu, peminat tidak akan mau membeli," terang Aden.