FITRA Jelaskan Penyebab Rendahnya Serapan Anggaran Kementerian

Selasa 24 Oktober 2017, 08:41 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menjelaskan dalam dua tahun terakhir pola penyerapan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga (K/L) cenderung rendah. Hal ini menurut Seketaris Jenderal FITRA, Yenny Sucipto, merupakan imbas dari proses pencairan dana dari Kementerian Keuangan yang rumit.

“Adanya kekhawatiran yang berlebih dari aparatur terkait dengan penggunaan anggaran yang belum memiliki Petunjuk Teknis penggunaan anggaran, birokrasi yang rumit, proses perencanaan yang membutuhkan waktu panjang, (membuat) prosedur pencairan dana di Kementerian Keuangan yang rumit,” ujar Yenny seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 24 Oktober 2017.

Data FITRA menyebutkan salah satu kementerian yang merasakan ketidakefektifan penyerapan anggaran karena rumitnya prosedur pencairan danaadalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementerian ini menargetkan pencairan anggaran dapat mencapai 15 persen per bulannya. Hal ini berarti keterlambatan per harinya dapat mengurangi serapan sebanyak 0,5 persen.

Kementerian PUPR sendiri tidak masuk dalam 10 besar kementerian dengan serapan anggaran tertinggi. Padahal, menurut FITRA, serapan anggaran di kementerian ini berdampak langsung bagi belanja yang dirasakan oleh masyarakat, karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat.

Adapun kementerian atau lembaga yang memiliki serapan anggaran paling besar, yakni Mahkamah Agung hanya mencapai 20 persen. Yenny menjelaskan, penyebab besarnya serapan anggaran di lembaga ini karena kebijakan yang dibuat oleh MA dalam memonitor dan mengevaluasi serapan anggaran.

Bentuk kebijakan MA dalam mengatur anggaran tertuang dalam Surat Teguran Nomor 121/BUA/KU.01/VI/2011 untuk mengingatkan kuasa pengguna anggaran Eselon I agar lebih memaksimalkan serapan anggaran. Tidak hanya itu, MA pun mengeluarkan Surat Teguran dengan Nomor 151.a/BUA/Ku.01/07/2017 untuk memonitor dan mengevaluasi agar serapan anggaran yang tinggi lebih memperhatikan serapan anggaran untuk belanja modal.

Sedangkan 10 kementerian dan koordinator kementerian dengan serapan anggaran terendah menurut data FITRA, dengan rata-rata serapan anggaran hanya mencapai 4,8 persen. Kesepuluh kementerian itu adalah Kemenkominfo, Kementerian Sosial, Kementrian KKP, Kementrian Perdagangan, Kementerian PPPA, Kemenko PMK, Kemenko Kemaritiman, Kemendesa, Kementrian Pariwisata, dan Kemenpora.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel30 Januari 2025, 11:30 WIB

Waduk Cirata: Wisata, Pembangkit Listrik Terbesar di Asia Tenggara dan Kisah Mistisnya

Waduk Cirata adalah destinasi wisata yang menarik dengan keindahan alamnya yang memukau.
Waduk Cirata adalah destinasi wisata yang menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. (Sumber : Instagram/@ratihwdna8).
Nasional30 Januari 2025, 11:27 WIB

Kepala BGN Sebut Ada 230 SPPG Baru untuk Makan Bergizi Gratis Februari 2025

Hingga kini program MBG sudah dijalankan di 31 provinsi di Indonesia.
Pelajar SMAN 5 Kota Sukabumi menerima MBG pada Rabu (8/1/2025). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Entertainment30 Januari 2025, 11:00 WIB

Selamat! Lesti Kejora Melahirkan Anak Kedua Berjenis Kelamin Perempuan

Pasangan selebriti Lesti Kejora dan Rizky Billar tengah berbahagia menyambut kelahiran anak kedua mereka yang berjenis kelamin perempuan.
Selamat! Lesti Kejora Melahirkan Anak Kedua Berjenis Kelamin Perempuan (Sumber : Instagram/@rizkybillar)
Sukabumi30 Januari 2025, 10:24 WIB

Dampak Angin Kencang! Pohon Akasia Tumbang Timpa Pagar Taman Makam Pahlawan Sukabumi

Beberapa faktor mengakibatkan pohon akasia ini tumbang.
Proses evakuasi pohon akasia yang tumbang di Jalan Taman Bahagia, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. | Foto: BPBD Kota Sukabumi
Bola30 Januari 2025, 10:00 WIB

14 Laga Sisa Persib Bandung di Liga 1 2024/2025, Bisakah Pangeran Biru Pertahankan Puncak Klasemen?

Persib Bandung menjadikan semua 14 sisa laga di Liga 1 2024/2025 sebagai final yang harus mereka jalani.
Persib Bandung akan menjalani 14 laga sisa di Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 09:44 WIB

Kunjungi Empat lokasi, Menteri Kebudayaan RI Sebut Kota Sukabumi Perlu Ruang Ekspresi

Kota Sukabumi memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, saat berkunjung ke Kota Sukabumi, Rabu, 29 Januari 2025. | Foto: SU/Asep Awaludin
Sukabumi30 Januari 2025, 09:26 WIB

Satu Keluarga Mengungsi, Korban Kebakaran Rumah Panggung di Nyalindung Sukabumi

Rumah ini dihuni satu keluarga dengan empat jiwa.
Kebakaran rumah milik Dadih (51 tahun), warga Kampung Cikember RT 02/01 Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 29 Januari 2025. | Foto: P2BK Nyalindung
Science30 Januari 2025, 09:00 WIB

Sukabumi Tiris! Seruakan Dingin (Cold Surge) dan Kombinasi Fenomena Sebabkan Angin Kencang

Fenomena Seruakan Udara Dingin atau Cold Surge dan kombinasi fenomena lainnya sebabkan angin kencang beberapa wilayah Indonesia khususnya Jawa Barat.
Ilustrasi - Fenomena Seruakan Udara Dingin atau Cold Surge dan kombinasi fenomena lainnya sebabkan angin kencang beberapa wilayah Indonesia khususnya Jawa Barat. (Sumber : Pixabay.com/@fietzfotos).
Sehat30 Januari 2025, 09:00 WIB

Resep Minuman Herbal untuk Membersihkan Lendir di Tenggorokan dan Paru-paru

Minuman herbal untuk menghilangkan lendiri di tenggorokan dan paru-paru.
Ilustrasi Minuman herbal untuk membersihkan lendir dan melancarkan saluran pernapasan. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi30 Januari 2025, 08:00 WIB

Lebih Dekat dengan Ranty Rahmatillah, Sosok Ibu yang Ingin Bermanfaat untuk Kota Sukabumi

Menjelang pelantikan Walikota-Wakil Walikota Sukabumi terpilih pada 6 Februari 2025, sosok perempuan yang satu ini mulai menjadi perhatian publik. Dia adalah Ranty Rahmatillah, istri dari Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki.
Hj. Ranty Rahmatillah, istri dari Ayep Zaki Walikota Sukabumi terpilih | Foto : SukabumiUpdate