Kacamata Gaul Frame Kayu Maple a la Perajin di Kota Sukabumi

Jumat 10 Maret 2017, 08:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pasar kacamata berbahan kayu kini makin terbuka, dengan peminat yang terus bertambah. Seorang pemuda asal Kota Sukabumi menjadi salah satu pelaku industri kreatif yang mampu menerobos pasar untuk kaca mata dengan frame kayu di Indonesia.

Gelar sarjana disain dari salah satu universitas swasta di Bandung, membuat Atharrahman (30) memiliki kemampuan mumpuni di bisnis ini. Skill desain dan seni yang dimiliki bapak satu anak ini, membuat usaha yang mulai digelutinya sejak setahun silam terus berkembang pesat.

Mengusung label Athart Wood, Edu panggilan kecil pria ini menuturkan, usaha kreatif dimulai dari temannya. “Saya ditawari bikin kacamata frame kayu karena lagi booming dan jarang yang bisa. Akhirnya saya coba dan bisa,” jelas Edu kepada sukabumiupdate.com, Jumat (10/3).

Ditemui di rumah sekaligus bengkel kreatifnya yang berada di Jalan Bhayangkara No 125, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Edu menuturkan, peluang pasar usaha ini sangat besar karena memang suplainya lamban.

"Memang sudah ada beberapa yang bikin di kota-kota lain, tetapi tidak terlalu banyak karena ini seni tidak semua orang bisa membuatnya," terangnya.

BACA JUGA:

Terobosan Perajin Ijuk Kalibunder Kabupaten Sukabumi

Menjaga Tradisi Bambu ala Warga Muaradua Kabupaten Sukabumi

Diminati Warga Asing, Kerajinan Berbahan Limbah di Kecamatan Cikole

Belajar dari situs video YouTobe tentang cara membuat frame kaca mata, Edu pun terus mencoba mendisain sendiri kaca mata agar bisa diterima pasar. "Yah sempet beberapa kali gagal, tetapi alhamdulillah sekarang sudah mulai ada kemajuan sedikit demi sedikit," terangnya.

Selain dibutuhkan skill khusus di bidang perkayuan, bahan bakunya juga masih terbilang sulit. Tidak semua jenis kayu bisa digunakan, Edu menggunakan lapisan kayu maple yang didatangkan langsung dari Kanada.

Selain itu, engsel kaca mata ini juga sulit, sehingga Edu membuat sendiri dari bahan kayu. "Dulu pernah pake kayu dari Indonesia yang katanya paling kuat, tetapi pas dicoba jadi kaca mata ternyata cepat patah, beda kalau dari pohon maple, selain bahannya lentur ke barang jadi lebih awet karena tidak mudah patah," ucapnya.

Untuk pemasaran, Edu masih mengandalkan pertemanan. Diakuinya, sekalipun belum lama merintis, tetapi selama ini belum pernah ada komplain masalah kualitas dan model. Ke depan ia berharap, usahanya bisa menembus pasar nasional.

"Yah untuk pemasaran alhamdulillah dibantu saudara sama teman, bahkan kemarin ada yang bawa ke Bali katanya mau coba tawarin, yah mudah-mudahan saja bisa tembus," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sehat25 April 2024, 08:00 WIB

10 Rekomendasi Asupan Sehat untuk Mengatasi Serangan Asam Urat

Berikut Rekomendasi Asupan Sehat untuk Mengatasi Serangan Asam Urat. Yuk Coba Konsumsi!
Ilustrasi. Minyak Zaitun. Rekomendasi Asupan Sehat untuk Mengatasi Serangan Asam Urat (Sumber : pixabay.com/@SteveBuissinne)
Life25 April 2024, 07:00 WIB

Komunikasi Terbuka, 10 Cara Mendidik Anak Laki-laki yang Susah Diatur

Penting untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan dan kepribadian anak laki-laki yang sulit diatur sambil tetap memegang nilai-nilai dan prinsip yang diyakini.
Ilustrasi pola asuh orang tua. | Komunikasi Terbuka: Cara Mendidik Anak Laki-laki yang Susah DiaturFoto: Freepik/@foto tekan
Food & Travel25 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa untuk Mengatur Gula Darah, Ini 7 Langkahnya!

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi rebusan atau ramuan herbal apa pun, termasuk rebusan daun mahkota dewa.
Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa. Foto: Instagram/@kebuhbuahkita
Science25 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 April 2024, Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat.
Ilustrasi - Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa