SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan anak muda di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, mempunyai cara kreatif mengisi waktu sambil mencari penghasilan. Bengkers adalah nama komunitas anak-anak muda ini, yang awalnya bergerak dibidang event organizer.
Di tengah sepinya even, mereka pun berupaya tetap produktif, salah satunya melalui usaha kerajinan dari kayu. Ilmu memahat yang didapatkan dari senior mereka, dimanfaatkan untuk membuat beragam barang kerajinan perabot dan hiasan rumah tangga.
Sejak setahun terakhir, base camp mereka yang berada di Kampung Bedeng RT 02/01, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, berubah jadi bengkel seni pahat kayu. “Kita pengen produktif, dari pada nongkrong nggak ada kerjaan karena sepi kegiatan, kita bikin kerajinan ini. Dari iseng alhamdulilah mulai banyak pesanan,†jelas salah seorang anggota bengkers, David (43) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (11/2).
BACA JUGA:
Upaya Keras Perajin Batok Kalapa Kabupaten Sukabumi Belum Buahkan Hasil
Kearifan Lokal Dalam Festival Desa Cicantayan 2016
Ketika Hijaber Sukabumi Mewakilkan Momen Bahagia Lewat Bunga
Urusan seni pahat dan ukir ini hanya enam dari puluhan anggota Bengkers yang memiliki kemampuan tersebut, sisanya membantu dalam hal finishing seperti ampelas atau plitur. Bahan baku yang banyak ditemui di Surade membuat usaha ini cukup menjanjikan.
Walaupun produksi masih berdasarkan pesanan, namun jumlah pemesan terus bertambah. “Baru sekitaran daerah Pajampangan. Kalau pun ada orang luar, pas dia datang ke sini aja,†lanjut David.
Meja, kursi, asbak, hingga hiasan dari kayu terus diproduksi anak-anak muda Surade ini untuk memenuhi pesanan pelanggannya. “Pokoknya kita jual murah aja deh. Apalagi kalau mau datang, beli sendiri ke sini,†pungkas David yang enggan menyebutkan harga jual produk kerajinan kayu jati dan mahoni tersebut.