SUKABUMIUPDATE.com – Ijuk atau serabut pohon kolang-kaling adalah sumber daya alam yang cukup melimpah di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Selama ini ijuk-ijuk dari sejumlah desa di wilayah ini dijual mentahan kepada pengepul untuk diolah kembali menjadi beragam barang, seperti sapu, sikat, dan lainnya.
Di Kampung Cikoja RT 12/02, Desa Bojong, ijuk-ijuk ini diolah langsung menjadi barang kebutuhan rumah tangga, agar bernilai ekonomi. Adalah Aa Badrujaman (45), salah seorang warga yang menggeluti usaha kerajinan sapu ijuk.
“Tidak mudah merintisnya, tapi alhamdulilah saat ini mulai banyak warga yang ikut membuat kerajinan berbahan ijuk. Nilainya lebih dari hanya sekadar menjual ijuk mentah kepada pengepul,†jelas Aa yang ditemui sukabumiupdate.com, dibengkel produksi sapu ijuknya, Rabu (1/2).
BACA JUGA:
Sebulan Tiga Kali Naik, Harga Ikan Nila di Sukabumi Mahal
Ini Penyebab Hasil Panen Padi Anjlok di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi
Aneh, Produksi Anjlok Harga Gula Kelapa di Pangumbahan Kabupaten Sukabumi Ikut Jeblok
Aa mengakui jika keinginan ini muncul karena melihat kualitas ijuk Kalibunder yang cukup baik, sehingga saying jika hanya dijual mentahan. “Kualitas injuk di sini bagus, dan mencari bahan pendukung lainnya pun tidak sulit. Gagang atau pegangan sapu bisa pakai kayu mahoni atau jabon yang cukup mudah didapatkan di daerah sini,†lanjutnya.
Walaupun tidak ada masalah dalam proses produksi, penjualan sapu ijuk masih sulit dibandingkan dengan menjual ijuk mentah. Menurut Aa itu karena pasar sapi ijuk buatan Kalibunder masih sangat terbatas.
“Belum banyak pengepul dan tengulak yang berani pesen parati besar. Pengiriman selama ini masih terbatas,†tutur Aa.
Ia berharap dengan semangat perberdayaan masyarakat desa, kerajinan ijuk bisa dilirik sebagai potensi. “Kan mau ada BUMDes (Badan Usaha Milik Desa-red), saya harap pemerintah desa bisa mengoptimalkan pasar bagi hasil kerajinan masyarakat ini, agar dampaknya bisa lebih baik, seperti tenaga kerja dan lainnya. Kami hanya butuh pasar,†pungkasnya.