Tak Ada Food Truck, Angkot Tua Cibadak-Cisaat pun Jadi

Sabtu 31 Desember 2016, 07:38 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Anda tentu mengenal istilah food truck, kendaraan roda empat yang difungsikan sebagai tempat berjualan makanan dan minuman. Di Indonesia sendiri, awalnya marak karena mengikuti tren kota-kota besar dunia.

Di banyak kota besar di Indonesia banyak ditemui food truck, menjual berbagai macam makanan dan minuman, dari sekadar kudapan, desert, juice, kopi, hingga makanan berat dengan menu warung nasi atau restauran. Kendaraan besar yang dipakai tidak  hanya berfungsi sebagai etalase, tetapi juga dapur tempat memasak, sekaligus bertransaksi.

Pemanfaatan kendaraan sebagai lahan bisnis makanan di Kabupaten Sukabumi, ragam modelnya, para penjaja makanan kagetan alias pebisnis temporer, mereka berdagang menggunakan mobil pribadi berjenis passenger car karena alasan trend dan kesenangan.

“Untuk aktualisisai diri aja kang, seru juga kalau pas Minggu pagi kita jualan, masak sendiri, sambil nongkrong di pusat keramaian banyak pembeli, ramai dan untungnya lumayan,” tutur Neni Handayani (39), warga Cirumput, Kecamatan Sukaraja kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (31/12).

Lain hal dengan Rahmat Hidayat (60), pedagang berbagai jenis keripik, seperti keripik pisang, talas, ubi, ketela pohon, sukun, nangka, dan lainnya yang mangkal di pinggir Jalan Raya Karang Tengah, Kecamatan Cibadak. Ia menjajakan produksi makanan rumahan yang diolah adik-adiknya, dengan memanfaatkan angkot tua yang terparkir begitu saja di pinggir jalan.

 Selain trayek angkot tersebut telah dijual pemiliknya, Rahmat mengatakan, ia hanya memanfaatkan besi-besi tua tersebut, agar tetap berguna. “Surat-suratnya masih ada kok. Mobilnya juga masih bisa jalan, kalau untuk nanjak-nanjak mah masih kuat ieu teh,” terang Rahmat ihwal angkotnya.

Walaupun demikian, warga Kampung Selaawi RT 03/04, Desa Karang Tengah ini mengaku, sejak dirinya berhenti sebagai tukang bangunan, memilih berjualan keripik di angkot keluaran tahun 90-an milik ibunya tersebut.

“Idenya pakai angkot ini, ah kitu we, karena ngajogrog di sisi jalan, kita pakai jualan. Ada juga imbasnya sih, orang tertarik untuk beli, kendaraan lewat seringkali berhenti. Awalnya cuma ngeliat, tapi akhirnya beli,” terang Rahmat, yang mengaku bisa mendapatkan Rp600 ribu setiap harinya dari berjualan keripik. “Pendapatan kotor lah itu. Kalau bersih mah beunghar saya,” pungkas Rahmat. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)