SUKABUMIUPDATE.com - Perajin di sentra kerajinan logam di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, siap bersaing dengan serbuan produk cangkul impor dari Tiongkok. Bahkan, saat ini salah satu perajin di daerah tersebut, tengah melayani pesanan ribuan cangkul dari Jakarta.
Sikap pemerintah pusat terkait impor cangkul tersebut, disayangkan para perajin Cibatu yang sudah puluhan tahun melayani pesnan berbagai kebutuhan petani di Indonesia.
Salah seorang pengrajin besi rumahan Jajang Suhanda (50 tahun) saat ini sedang memproduksi mata cangkul sebanyak dua ribu buah untuk dikirimkan ke Jakarta. Cangkul tersebut diproduksi sendiri bersama tiga orang karyawannya di bengkel rumahnya di Kampung Cibatu, Desa Cibatu.
"Para pengrajin besi di sini sudah puluhan tahun melayani kebutuhan peralatan pertanian, salah satunya mata cangkul. Walaupun sekarang ada serbuan produk impor, kami siap bersaing baik dari kualitas maupun kuantitas," katanya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (8/11/2019).
Jajang juga mempertanyakan, kenapa pemerintah pusat harus impor dari Tiongkok, padahal dari Sukabumi atau daerah lainnya di Indonesia, banyak perajin yang mampu memproduksi cangkul berkualitas, dan siap menerima pesanan, berapa pun jumlah pesanannya.
Sementara itu, penjual peralatan tani di Sentra Kerajinan Besi Cibatu Adi Yudin (46 tahun), saat ini menerima pesanan mata cangkul untuk kebutuhan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 4.000 buah.
Ia juga menyanggupi jika pemerintah pusat melibatkan para perajin besi di Sukabumi untuk memenuhi kebutuhan mata cangkul, sehingga tidak perlu impor.
"Seharusnya pemerintah pusat melirik hasil kerajinan besi di Sukabumi, karena kami juga bisa bersaing, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan melibatkan perajin dalam negeri, bisa menaikkan perekonomian perajin, karena saat ini yang menjadi permasalahan kami adalah di pemasaran," katanya.