Ketika “Caruluk” Jadi Tumpuan Hidup

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM – Siapa tak mengenal caruluk (kolangkaling-red). Tren buah pohon aren berbentuk bulat dan berwarna putih ini, selalu melejit pada setiap bulan Ramadhan tiba. Buah ini biasa digunakan warga sebagai campuran es, kolak atau manisan. Dingin, kenyal sekaligus segar di lidah.

Proses pengolahan caruluk dimulai dengan merontokan buah aren dari tandannya. Jika menyaksikan langsung, tentu tidak semua orang mau melakukan pekerjaan seperti ini. Bukan persoalan rumit, tetapi getah buah aren bisa mengakibatkan gatal-gatal jika terkena kulit, dan tidak ada obatnya.

Namun tidak demikian bagi Anggana (41) dan rekan-rekannya, warga Kampung Ciaulpasir, Desa Sudajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi kulitnya seolah sudah kebal karena setiap hari terkena getah buah aren.

Setelah dipisahkan dari tandan, buah aren direbus di dalam drum dan dibiarkan selama dua jam, sambil sesekali diaduk hingga matang merata. Sesekali Anggana mengambil satu buah aren yang sedang direbus untuk memastikan tingkat kematangan.

Jika sudah cukup waktu perebusan dan matang merata, caruluk yang sudah matang bulat utuh saat dikupas, namun jika kurang matang, caruluk akan terbelah dua. Menurut Anggana, proses pengolahan caruluk memang sederhana.

Namun pengadaan bahan baku buah aren tidak lah mudah. Tidak semua pemilik pohon aren mau menjual buah aren. Sebagian besar pemilik pohon aren lebih senang menyadap tandannya untuk dijadikan gula yang harga jualnya lebih tinggi.

Di tengah kian sulitnya mendapatkan bahan baku, usaha yang dilakoni Anggana (41) sejak sepuluh tahun lalu ini, dianggap masih menjanjikan.

Anggana dan rekannya terus mengolah caruluk pesanan agen buah di sejumlah pasar tradisional di Sukabumi, meskipun harus mencari bahan baku hingga ke pelosok Cianjur.

Anggana dan teman-temannya tidak patah arang, meskipun pendapatan selama sebelas bulan masih kalah dibanding dengan satu bulan Ramadhan saja.

Di bulan puasa hingga lebaran, Anggana bisa meraup pendapatan hingga lima juta rupiah, sedangkan pada bulan-bulan biasa, berkisar 500 ribu rupiah per bulan.

“Untungnya memang gak banyak, tapi lumayan. Mencari kerjaan lain malah susah, apalagi caruluk ini makin sulit didapat, kalau tidak kita yang tetap bertahan, bisa-bisa caruluk ini tinggal nama. Ya, kita niatkan itung-itung melestarikan penganan tradisional ini,” terang Anggana.

Bicara soal permodalan, Anggana berharap ada bantuan dari pemerintah untuk menolong usaha tradisional ini, agar bisa tetap bertahan. Bantuan dimaksud bisa berupa pinjaman lunak dari koperasi.

Permodalan memang menjadi masalah utama Anggana dan rekannya, akibat sulitnya mengandalkan pendapatan harian jika hanya mengandalkan dari caruluk yang harganya hanya empat ribu rupiah  hingga lima ribu rupiah per kilogramnya pada bulan-bulan biasa.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)