Bernostalgia dengan Kue Tambang Cipuntang

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM – Anda yang saat ini berusia 30an tahun ke atas, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama kue tambang. Sejak kita duduk di bangku sekolah dasar, kue ini begitu populer sebagai jajanan murah meriah. Renyah digigit, dan rasa gurih sedikit manis jika dikunyah.

Hingga saat ini, Anda mungkin tidak pernah tahu, atau bahkan tidak pernah tertarik untuk mengetahui, di mana sesungguhnya penganan berbentuk tali tambang yang cocok untuk teman minum kopi itu dibuat?

Kampung Cipuntang, Desa Talaga, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, sudah lama dikenal sebagai sentra pembuatan penganan tradisional. Salah satu produk andalan dari kampung tersebut adalah kue tambang, untir-untir, atau ada juga yang menyebutnya kue pita, sudah populer semenjak zaman dulu dan tetap eksis hingga saat ini.

Salah satu pemilik rumah produksi kue tradisional ini, adalah Ali Nasrudin. Tidak kurang dari 50 kilogram kue renyah berbentuk tali tambang, diproduksi Ali setiap harinya. Ali tidak sendirian, ia juga mempekerjakan 30 orang warga sekitar kampungnya dalam memproduksi kue tambang racikannya.

 “Niat awal saya mempertahankan tradisi, sekaligus melanjutkan usaha turun temurun di kampung ini. Sempat kolaps karena kehilangan konsumen. Seiring waktu berjalan, ternyata penjualan kue ini terus mengalami peningkatan,” jelas Ali kepada sukabumiupdate.com

Bermodal 100 ribu rupiahj Ali yang dulunya bekerja pada pengusaha kue tradisional lainnya di Cipuntang itu, memberanikan diri membuka usaha sendiri sejak 2012 silam. Dengan dibantu tetangga, Ali terus memproduksi kue berbahan baku utama tepung terigu, gula pasir, dan bahan penyedap rasa lainnya ini.

“Alhamdulillah, walaupun sempat jatuh, tapi saya berhasil bangkit lagi. Berkat bantuan teman-teman dalam memasarkan kue tambang ini, kini kue buatan saya bisa menembus pasar di luar Sukabumi,” terang Ali dengan mimik bahagia.

Berkat kerja kerasnya, kini keuntungan usaha kue kering tradisional produksi Ali terus meningkat hingga mencapai lima juta rupiah per bulan. Pemasaran kue tambang yang dijual 500 rupiah per bungkus inipun semakin diminati semua kalangan, dari anak anak hingga dewasa.

Sukses selalu buat Ali Nasrudin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)