SUKABUMIUPDATE.com - Narasi keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia, mulai dari sejarah panjang untuk mendapatkan pengakuan dari negara, serta kisah-kisah diskriminatif hingga akhirnya kini mendapat pengakuan meski tidak menyeluruh.
BACA JUGA: Juara, DKV Universitas Nusa Putra Sukabumi Satu-satunya PT Swasta Jawa Barat di PSMN XIV Yogyakarta
Narasi dan kisah-kisah diskriminatif itu dirangkum dan dicertikan dengan apik serta menyentuh dalam sebuah film dokumenter pendek berdurasi 35 menit berjudul Atas Nama Percaya karya kejasama Center for Religious and Cross-cultural Studies Universitas Gadjah Mada (CRCS UGM) dengan Watchdoc.
Film tersebut diputar di kelas Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi sebagai bagian dari kerjasama Program Studi DKV dengan CRCS UGM dan Watchdoc. Sebanyak 26 penonton dari mahasiswa DKV dan beberapa alumni DKV memenuhi ruang kelas, Jumat (3/1/2020). Setelah selesai, diadakan diskusi tentang materi film tersebut.
Suasana Diskusi di Universitas Nusa Putra Sukabumi usai nonton bareng film Atas Nama Kepercayaan./FOTO: ISTIMEWA.
"Tujuan dari kegiatan ini untuk berbagi pengetahuan mengenai narasi keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia, yang disajikan melalui sebuah karya film dokumenter," kata Dosen DKV, Dessyratna Putry selaku penyelenggara dan pembimbing kegiatan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/1/2020).
Selain itu dengan kegiatan ini, Dessy berharap para mahasiswa bisa belajar menciptakan sebuah karya seni film dokumenter yang memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan dan kesatuan. "Dan yang paling penting, pesan atau makna di dalamnya mampu tersampaikan dengan baik," ujar Dessy.
BACA JUGA: Keseruan 5th Anniversary DKV Universitas Nusa Putra Sukabumi
Film pendek ini menurut Dessy merupakan potret nyata keberagaman di Indonesia, nilai-nilai kemanusiaan yang diceritakan Atas Nama Percaya, mengajarkan kepada semua betapa pentingnya toleransi, saling menghargai dan merangkul antar sesama ciptaan Tuhan.
"Keberagaman cara dalam meyakini Tuhan semoga selalu sejalan dengan kerukunan antar sesama manusia ciptaan Tuhan. Dan spirit toleransi dalam keberagaman selalu sedia kita tanam, dimulai dari diri sendiri," tandas Dessy.