SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, bekerjasama dengan United Nations Children's Fund (Unicef) menyelengarakan Festival Olahraga Inklusif. Dalam festival tersebut pelajar sekolah dasar se wilayah Palabuhanratu diperkenalkan dengan permainan-permainan tradisional atau kaulinan jadul (jaman dulu).
BACA JUGA: Perhatian Disdik Kabupaten Sukabumi Terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Mohammad Solihin, mengatakan, festival olahraga inklusif itu rutin digelar setiap tahun di perwakilan wilayah. Kali ini di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
"Tahun 2019 ini untuk yang ketiga kalinya, sebelumnya pertamakali di Cisaat yang kedua di Warungkiara. Kegiatan ini sebetulnya untuk membudayakan, bahwa pendidikan inklusif ini tidak sesulit yang dibayangkan. Maka kita coba permainan-permainan seperti ini," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (30/10/2019).
Menurut Solihin, festival olahraga inklusif digelar berkat kerjasama antara Dinas Pendidikan dengan Helen Keller Internasional Infonesia, juga dengan Kementrian Agama. Adapun permainan yang ditonjolkan seperti oray orayan, lomba bakiak, boy boyan, balap bakiak dan permainan tradisional lainnya.
BACA JUGA: Peduli Anak Inklusif, Mahasiswa PGSD NPU Sukabumi Perkuat Program UNICEF
"Kegiatan olahraganya dalam bentuk kelompok, ini dalam rangka mengutamakan kerjasama para peserta, juga lebih menggunakan asesoris yang terbuat dari bahan daur ulang sampah," jelasnya.
Festival olahraga inklusif itu, kata Solihin bisa dikatakan sebagai salah satu upaya memperkenalkan kepada masyarakat. Bahwa siapapun tidak ada hambatan mendapatkan pendidikan, walau pun memiliki kekurangan secara fisik maupun mental.
"Kita punya hak sebagai masyarakat, anak didiknya mendapatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik. Sehingga nanti masyarakat Kabupaten Sukabumi tidak ragu ragu lagi ketika memiliki anak disabilitas bisa di sekolahkan ke sekolah reguler biasa," tandasnya.