SUKABUMIUPDATE.com - Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, menyelenggarakan kuliah umum dengan tema Menuju Kontes Robot Indonesia 2020, di Gedung A, Lantai 6 Kampus NPU Sukabumi.
BACA JUGA: HME Universitas Nusa Putra Sukabumi Gelar Workshop PLC Allen Bradley
Kuliah umum yang diisi oleh Dosen Politeknik Negeri Bandung, Dadan Nurdin Bagenda tersebut diikuti sebanyak 30 mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro, Teknik Informatika dan Teknik Mesin.
Dalam materinya, Dadan menyampaikan kategori-kategori Kontes Robot Indonesia (KRI), regulasinya, dan bagaimana menyiapkan diri untuk mengikuti KRI. Termasuk tips-tips menjadi juara robot nasional dan internasional, salah satunya yang sudah dicapai Unikom, Bandung.
"Untuk berprestasi di KRI, perlu adanya sinergi antara pihak kampus, para pembimbing dan mahasiswa," kata Dadan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (19/10/2019).
Ketua Prodi Teknik Elektro Marina Artiyasa mengatakan, kuliah umum diadakan sebagai salah satu persiapan Prodi Teknik Elektro, Teknik Informatika dan Teknik Mesin yang akan mengikuti KRI 2020.
"Rencananya kami mau mengikuti KRI 2020 di wilayah regional dua meliputi Jawa Barat, Sulawesi dan Kalimantan Barat," kata Marina.
BACA JUGA: Hari Ini Sukabumi Robotic Competition Electrical Engineering 2018 Digelar
Sementara itu, Wakil Ketua HME Muhammad Ikrar menambahkan kategori KRI 2020 yang akan diikuti adalah kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI). "Masih kategori medium, tetapi memerlukan persiapan matang, dan kegiatan ini salah satu persiapannya," ujar Ikrar.
Di tempat sama, salah satu peserta, Farid, mahasiswa Teknik Elektro mengaku mendapat wawasan baru mengenai KRI yang berguna untuk menambah persiapannya mengikuti KRI 2020.
Menurut Farid, pengetahuan yang ia dan peserta lain dapatkan akan bermanfaat untuk mahasiswa sekaligus menantangnya agar mampu mengaflikasikan pemikirannya di bidang teknologi.
"Untuk menyambut kemajuan teknologi terutama industri 5.0 yang berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang di negara-negara maju sudah dimulai penelitiannya," tandasnya.