SUKABUMIUPDATE.com - Rektor Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, Kurniawan mengatakan mahasiswa NPU Sukabumi harus dapat mengukuhkan Trilogi Nusa Putra Cinta kasih Illahiyah, orang tua dan sesama secara universal.
Hal itu disampaikan Kurniawan saat memberikan sambutan, di acara pembekalan dan penandatanganan surat pernyataan calon mahasiswa program beasiswa 1000 anak negeri Universitas Nusa Putra Sukabumi, Tahun Akademik 2019-2020, pada Selasa, (13/8/2019) di Kampus NPU Sukabumi.
BACA JUGA: 106 Calon Mahasiswa NPU Sukabumi Terima Bea Siswa 1000 Anak Negeri
Kepada 106 orang calon mahasiswa penerima program beasiswa, beserta orang tua atau walinya tersebut, Kurniawan juga mengingatkan agar setiap calon mahasiswa NPU harus berpikiran universal, karena menurutnya, Nusa Putra hadir untuk mengukuhkan kalimat universal, yaitu pengasih dan penyayang.
“Kalimat pengasih dan penyanyang harus selalu hadir, di relung hati insan Nusa Putra yang dikukuhkan dalam Trilogi Nusa Putra, yaitu Cinta kasih ilahian, cinta kasih orang tua dan cinta kasih sesama, untuk mencapai kesempurnaan ahklak sebagai manusia,” ujarnya.
Lebih jauh Kurniawan menejelaskan, Trilogi yang pertama Cinta ilahiyah. "Dalam kalimat Bismillahirohmanirrohim, bagi muslim itu kalimat kasih sayang. Dalam agama lain ada kalimat kasing sayang juga. Intinya sama, tetapi kita memiliki keyakinan yang berbeda," paparnya.
Keyakinan itu, kata dia harus dipertahankan dengan sekuat tenaga, tetapi jangan menafikan keyakinan orang lain, karena semua itu kehendak Allah SWT.
"Kalau dalam bahasa Islamnya itu, kun fayakun. Allah SWT berkehendak, seluruh umat manusia bisa sama, karena itu mudah bagiNya. Mudah sekali kalau Allah SWT ingin semua orang jadi suku Sunda, semua orang ingin jadi kristiani, tetapi tidak bagi Allah. Dan disinilah kita melihat Ilahiyah tadi dengan cinta kasih, karena ini yang universal, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu memiliki benang merah yaitu cinta kasih,” bebernya.
BACA JUGA: 625 Mahasiswa NPU Sukabumi Kuliah Blended Learning, Cocok Bagi Karyawan dan Profesional
Trilogi yang kedua, lanjut Kurniawan cinta kasih kepada orang tua. Menurunya, orang tua bagi Nusa Putra adalah salah satu kaki tangan atau yang menjembatani kasih Allah SWT.
“Saya tidak mungkin hadir disini, memakai batik ini kalau tidak diajari orang tua. Dan saya muslim, diajari oleh orang tua untuk menjadi muslim yang baik, karena itulah dalam Islam, doa orang tua jadi nomor satu,” jelasnya.
“Makanya dalam Islam wajib berbakti itu kepada ibumu, ibumu, ibumu, kemudian bapakmu, tidak kepada rektormu dulu, kepada dosenmu, ustadmu atau pendetamu,” imbuhnya.
Selanjutnya, trilogi Nusa Putra yang ketiga adalah cinta kasih kepada sesama. Menurutnya, cinta kasih kepada sesama merupakan implementasi dari nilai-nilai universal, karena semua manusia di muka bumi ini memiliki keududukan dan hak yang sama, makanya disebut pendidikan inklusi.
“Mau memakai cadar atau tidak semua punya hak, Allah SWT memberikan hak itu, jangan sampai kita merenggut hak-hak orang lain, ini yang ingin saya sampaikan, kalau sudah masuk Nusa Putra tidak boleh nyinyiran, misalnya yang satu pakai jilbab yang lain tidak, non muslim juga biarkan dia punya hak yang sama, disini bukan tempatnya nyinyir, karena fungsi dan tugas kita di bumi ini menyempurnakan akhlak manusia” ujarnya
Lanjut Kurniawan, yang terpenting itu akhlak. Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi ini semata-mata hanya menyempurnakan akhlak, bukan hendak mendirikan homogenitas. Akhlak itu, adalah kebaikan antara sesama manusia. Karena itu, dirinya berharap mahasiswa yang mendapat beasiswa 1.000 anak negeri tidak sombong atau rendah diri dengan latar belakang apapun.
BACA JUGA: Peduli Anak Inklusif, Mahasiswa PGSD NPU Sukabumi Perkuat Program UNICEF
“Yang santri jangan sombong dengan santrinya, yang tahfidz quran jangan sombong dengan tahfidznya, yang non muslim juga jangan egois, yang tidak cerdas jangan minder terus berusaha lebih baik, sebaliknya yang cerdas jangan sombong, yang difabel jangan rendah diri, kalau rendah diri berarti anda telah melawan kehendak tuhan,” ucapnya
“Bahwa takdir kita hari ini lahir dengan cara apa, itulah kehendakNya, maka saya berharap di Nusa Putra jangan ada diskriminasi atau cara-cara memandang orang lain rendah,” tegasnya
Kurniawan meyakini dengan menjalankan Trilogi Nusa Putra akan menjadi manusia yang baik. Dengan taat beribadah, hormat kepada orang tua, siapapun orang tuanya, apapun pangkat dan kedudukannya, dan baik kepada sesama. Menurutnya, kalau keadaan kita kurang baik, misalkan susah mendapat pekerjaan, perbaiki sifat kita.
“Bagaimana adab kita kepada Allah SWT, kepada orang tua, dan kepada sesama?, itu yang harus di koreksi, jangan salahkan keadaan. Dan mudah-mudahan, Insya Allah orang-orang Nusa Putra akan dimudahkan urusannya, dimudahkan mendapatkan pekerjaan,” pungkasnya.