SMA Doa Bangsa Sukabumi Berhasil Terapkan Multiple Intelligences

Jumat 07 April 2017, 04:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Teori Multiple Intelligences (MI) merupakan teori yang diajukan oleh ahli psikologi perkembangan dari Harvard, Howard Gardner, pada 1983. Teori tersebut menyatakan bahwa manusia memiliki beberapa jenis kecerdasan.  

Menurut Gardner, kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam beradaptasi terhadap situasi, tertentu dan kemampuan dalam menyelesaikan sebuah masalah. Dari hasil penelitiannya, Gardner berhasil mengidentifikasi delapan kecerdasan manusia yang mana bentuk dan jenis kecerdasan masih bisa bertambah seiring dengan penelitian yang dilakukan oleh para ahli kecerdasan ke depannya.

Delapan kecerdasan itu di antaranya, Matematis/logis, visual/spasial, linguistik/verbal, bodily kinestetik, inter-personal, intra-personal, natural, dan musikal.

Teori Multiple Intelligences ini sudah banyak dipraktekan dalam dunia pendidikan dan menyatu ke dalam kurikulum 2013. Akan tetapi, penerapannya yang cukup rumit terkadang menyebabkan kurang optimalnya penerapan teori ini di lapangan.

Akhirnya tak sedikit guru menyerah dan akhirnya kembali ke dalam metode lama mereka, yaitu ceramah, karena sebagian guru beranggapan bahwa metode ceramah merupakan metode sangat simple dan sangat dikuasai oleh guru, padahal bentuk keragaman metode belajar sangat diperlukan karena pada dasarnya setiap siswa memiliki berbagai kecerdasan berbeda.

Akan tetapi, tidak sedikit sekolah yang mulai menerapkan Multiple Intelligences di sekolahnya, dan berhasil. Contohnya adalah sekolah-sekolah yang berhasil menerapkan Multiple Intelligences yang dijelaskan oleh Munif Chatib, seorang pakar Pendidikan, dalam bukunya Sekolahnya Manusia.

Di Sukabumi juga terdapat sekolah yang mengadaptasikan Multiple Intelligences secara komprehensif ke dalam sistem sekolah tersebut, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) Doa Bangsa. SMA Doa Bangsa mulai menerapkan Multiple Intelligences sebagai landasan sistemnya sudah dimulai semenjak sekolah tersebut didirikan.

Sistem Multiple Intelligences di SMA Doa Bangsa yang beralamat di beralamatkan di Jalan Karang Tengah KM 14, Sesa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi tersebut, dimulai semenjak calon siswa diterima di sekolah tersebut. SMA Doa Bangsa akan melakukan sebuah tes pendahuluan terhadap kemampuan siswa melalui tes yang dinamakan pre-diagnosis Multiple Intelligences.

BACA JUGA:

Co-Teacher; Salah Satu Sistem Andalan SMA Doa Bangsa Pecahkan Problematika Penilaian Autentik Siswa

Doa Bangsa: SMA Baru dengan Sistem Unik dan Beragam Prestasi Membanggakan

Kepala SMA Doa Bangsa, Teguh Eka menjelaskan, Pre-diagnosis Multiple Intelligences bertujuan untuk mengetahui sejauh mana orang tua calon siswa dan calon siswa memahami kemampuan calon siswa itu sendiri.

Dari data diagnosa tahun sebelumnya, banyak orang tua siswa yang tidak mengetahui kemampuan apa yang harus dikembangkan dalam diri siswa, atau memaksakan kemampuan yang dimiliki siswa terhadap jenis kecerdasan yang tidak mereka kuasai.

“Hal inilah yang harus diubah mindset-nya dari setiap orang tua, jangan memaksakan kemampuan si anak padahal ada jenis kecerdasan lain yang dapat mereka kembangkan”, ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (7/4).

Setelah pre-diagnosis dilaksanakan, menjelang masuk sekolah, setiap anak mengikuti Multiple Intelligences Test (MIT) untuk mengetahui kecerdasan mana yang dominan yang dimiliki oleh anak.

“Melalui MIT, setiap siswa akan diketahui kecerdasan dominannya. Hal ini yang harus kita fahami jangan sampai kita beranggapan bahwa anak yang memiliki kemampuan dominan di linguistik tidak apa-apa jelek di Matematika, akan tetapi melalui pintu linguistiklah kita mampu mengoptimalkan kemampuan Matematika anak tersebut. Hal ini yang akan menjadi landasan metode belajar apakah yang akan dilakukan di dalam kelas oleh para guru,” tambah Teguh.

Setelah mengetahui potensi siswa, SMA Doa Bangsa mengklasifikasikan kemampuan menjadi Multiple Intelligences General, Multiple Intelligences Classical, dan Multiple Intelligences Individual. Multiple Intelligences General adalah untuk mengetahui dominansi kecerdasan apa yang dimiliki siswa dalam satu angkatan.

Multiple Intelligences Classical adalah untuk mengetahui dominasi kecerdasan apa yang dimiliki siswa dalam satu kelas, biasanya digunakan sebagai pertimbangan metode belajar apa yang akan diterapkan. Sedangkan Multiple Intelligences Individual merupakan kecerdasan dominan pada setiap siswa yang kemudian akan dikembangkan oleh tim pengembang Multiple Intelligences.

“Tim pengembang Multiple Intelligences merupakan tim yang terdiri dari para guru yang memiliki dedikasi besar terhadap perkembangan siswa. Kami mencoba untuk mengoptimalkan kemampuan masing-masing siswa, karena kami yakin pada dasarnya setiap siswa itu cerdas,” pungkas Teguh.

Alhasil, melalui penerapan Multiple Intelligences, SMA Doa Bangsa mampu menghasilkan berbagai prestasi baik di tingkat kabupaten/kota, antar wilayah, dan tingkat nasional di usianya yang masih terbilang muda, yaitu 9 bulan.

“SMA Doa Bangsa bukanlah sekolah yang secara sempurna menerapkan Multiple Intelligences, tapi kami berkomitmen dengan setiap kemampuan yang kami punya serta dengan berbagai keterbatasan yang ada kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk para siswa kami”, ujar Teguh di akhir perjumpaan kami. adv

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional25 April 2024, 20:03 WIB

Surya Paloh Deklarasikan NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis, 25 April 2024.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber : IG Sufmi Dasco)
Sehat25 April 2024, 20:00 WIB

11 Kebiasaan Ini Bantu Jaga Gula Darah Anda Tetap Normal, Yuk Lakukan

Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.
Ilustrasi - Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.  (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Life25 April 2024, 19:46 WIB

Hindari 8 Aktivitas Berikut Agar Hubungan Orang Tua Dengan Anak Lebih Erat Harmonis

Ikuti tips berikut untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak Anda dalam jangka panjang.
Ilustrasi hubungan orang tua dengan anak | Foto : Sumber : Freepik/@tim kita
Sukabumi25 April 2024, 19:36 WIB

Peringati Hari Bumi, Pemuda Pabuaran Sukabumi Tebar 15.000 Bibit Ikan di Sungai Cikaso

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso.
Sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso. (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:32 WIB

Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri, Ini 5 Dampak Pola Asuh Helikopter Pada Anak

Pola asuh helikopter dapat berdampak negatif pada anak, karena penerapan pola asuh ini melibatkan orang tua sepenuhnya terhadap kegiatan anak.
Ilustrasi dampak pola asuh helikopter | Foto : Freepik/@jcomp
Sukabumi Memilih25 April 2024, 19:04 WIB

Fikri Abdul Aziz Daftar ke PAN: Siap Dampingi Asjap di Pilkada Sukabumi

Daftar ke PAN, Fikri Abdul Aziz memiliki keinginan untuk mendampingi Asep Japar (Asjap) di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Fikri Abdul Aziz mendaftarkan diri ke Desk Pilkada DPD PAN Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/04/2024). (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:00 WIB

10 Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali

Mengelola perasaan sedih dan mencapai kebahagiaan bisa menjadi perjalanan yang panjang.
Ilustrasi. Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali (Sumber : pixabay.com/@Pexels)