SUKABUMIUPDATE.COM - "Dari pada dibuang ke sungai atau selokan, lebih baik sampah rumah tangga ini dikelola pemuda. Ada banyak contoh sukses orang-orang yang ikhlas mengelola sampah, sehingga tidak saja memiliki penghasilan dari sampah, tapi juga dari undangan sebagai pembicara," jelas Kepala Seksi (Kasi) Kebersihan Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan (Tarkimsih) Kabupaten Sukabumi Asep Sugiharto.

Hal tersebut dikemukakan Asep saat menyerahkan gerobak sampah kepada pengelola sampah rumah tangga Karya Mandiri Cipanggulaan (KMC07), di Kampung Cipanggulaan RT 07/03, Desa Pondokasolandeuh, Kecamatan Parungkuda.

Sementara Kasi Pertamanan Agus Sofyan mengatakan, pemerintah kabupaten (Pemkab) akan men-support setiap upaya masyarakat dalam upaya menangggulangi persoalan sampah. Namun, karena alasan keterbatasan anggaran, dukungan Pemkab hanya sebatas stimulus. "Hal ini untuk memotivasi masyarakat agar lebih bersemangat menjaga kebersihan lingkungannya," katanya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (17/11).

Lebih jauh Agus memberikan pemaparan mengenai konsep bank sampah. Menurutnya, istilah bank sampah berarti mengelola sampah menjadi bernilai ekonomi. "Saya menyarankan, agar KMC07 membuat program-program tabungan sampah bagi warga untuk kemudian dikonversi menjadi keperluan konsumsi pada setiap hari raya, atau lainnya."

Sementara itu, menurut Penasehat KMC07 Ato Nurwanto, menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan gerobak sampah dari Tarkimsih tersebut. "Kami siap mengkolaborasikan antara konsep bank sampah dengan zakat infaq dan sedekah. Sekarang pun hasil dari pengelolaannya sudah kami gunakan untuk kegiatan sosial warga."

Serah terima gerobak sampah tersebut juga dihadiri Staf Dinas Tarkimsih Ade Irma Suryani, Bidan Sri Widayati dari Puskesmas Parungkuda, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Parungkuda Agus Mulyasana, Ketua Komunitas Masyarakat Peduli Parungkuda Indra Wijaya, dan tokoh Pemuda Luky Elha, serta jajaran pengurus KMC07.