Erupsi Gunung Agung dan Disrupsi Turisme

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Glegarr! Gunung Agung meletus. Gemuruh letusannya melontarkan debu, pasir, dan batuan ke atmosfir Pulau Dewata. 

Bumi Pulau Dewata pun meradang. Redup. Sinar mentarinya terhalang debu erupsi sang gunung. Semua penghuni Pulau Dewata, insan dan hewan menderita. Akibat letusan “gunung suci” masyarakat Bali tersebut, bandara internasional pun ditutup. Ratusan penerbangan dilarang beroperasi. Takut mesin pesawatnya terganggu debu dan pandangan pilotnya tertutup asap erupsi.

Dampaknya: bandara internasional Pulaua Bali ditutup sampai waktu yang belum ditentukan. Turis-turis yang melancong ke Bali pun terganggu. Turis yang masih berada di Pulau Bali tak bisa pulang melalui udara. Sedangkan turis yang mau datang ke Bali, juga tak bisa naik pesawat. Naik kendaraan laut dan darat pun terganggu. Jika pun dipaksakan makan waktu lama. Walhasil, kehidupan pariwisata Bali meredup.

Pariwisata Bali merugi? Pasti. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, kerugian materi akibat “erupsi” Gunung Agung mencapai  Rp 2 triliun.

Kenaikan status Gunung Agung menjadi level awas – level kewaspadaan tertinggi --  telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak  22 September 2017 lalu. Kerugian  aibat “level awas” saja – kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis (26/10) mencapai sekitar Rp 2 trilyun.

Meletusnya Gunung Agung ini, kata Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati, jelas mengganggu pariwisata tanah air dan mempengaruhi pendapatan negara.

Reni menyarankan pemerintah untuk membuat terobosan atas imbas erupsi Gunung Agung tersebut. Hal ini, tambah Reni, penting  agar tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanaegara.

“Pemerintah dapat mengalihkan kunjungan wisman ke destinasi selain Bali," ujar Reni, Selasa (28/11) di Jakarta.

Reni menuturkan, terganggunya sektor pariwisata akibat erupsi Gunung Agung terlihat dari pembatalan penerbangan domestik dan  internasional oleh sejumlah maskapai. Ia melihat, hal tersebut perlu disikapi serius karena Bali merupakan magnet bagi wisman.

Data Kementerian Pariwisata, pada kurun Januari-Juli 2017 menyebut jumlah wisatawan yang masuk ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai, Denpasar sebanyak 3.379.287 orang. Angka itu mengalami kenaikan sebesar 24,46 persen di banding periode yang sama di tahun 2016.

“Capaian ini pasti akan terganggu karena erupsi Gunung Agung," ujar Reni.

Selama ini, di mata wisman internasional, destinasi wisata di Indonesia seakan hanya Bali. Bahkan banyak orang luar negeri menyangka Indonesia ya… Bali. Nah, peristiwa letusan Gunung Agung ini adalah sebuah kesempatan langka untuk memberitahukan kepada dunia turisme internasional bahwa Indonesia punya banyak obyek wisata menarik. Bukan hanya Bali.

Reni memberi contoh, obyek-obyek wisata menarik selain Bali: Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Ini belum termasuk “geoprak-geopark baru” yang belum lama ini ditetapkan Unesco di Indonesia. Misalnya, Gunung Batur plus danau alamnya di Kintamani, Kabupaten Bangli,  Bali; Gunung Sewu yang memanjang di Jawa Tengah-Jawa Timur; dan taman batuan tua di Bukit Ciletuh Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Memang dari semua geopark di Indonesia itu, yang paling menarik, adalah gunung dan danau purba Toba di Sumatera Utara yang terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Toba 800 ribu tahun lalu. Danau Toba sebetulnya adalah kaldera yang terbentuk akibat letusan dahsyat gunung purba tersebut.

Tapi di Indonesia, jelas Reni, banyak sekali situs-situs kuno yang potensial mejadi taman geopark. Jumlahnya mencapai 40 lebih. Ini artinya, ungkapReni,  Indonesia sebetulnya punya obyek wisata yang sangat banyak. Itu baru dari satu aspek geoparknya. Belum lagi aspek budaya dan seninya.

Saat ini, berkat perkembangan dunia digital, konsep turisme pun tengah mengalami disrupsi. Yaitu perubahan pola wisata konvensional menuju wisata digital. Dalam konsep wisata berbasis digital ini, biaya turisme menjadi murah dan semua tempat terjangkau, seterpencil apa pun.  

Dengan danya aplikasi Air-BNB untuk mencari hotel model homestay yang murah meriah; lalu transportasi aplikasi model  Uber yang murah dan bisa dipesan kapan saja; kemudian kesadaran penduduk lokal untuk  mejadikan keindahan alam desanya sebagai destinasi wisata – maka disrupsi turisme sebentar lagi akan booming. Jika itu terjadi, persebaran lokasi-lokasi wisata akan makin merata di Indonesia.

Apa artinya? Harapan Reni Marlinawati, untuk mempromosikan wisata di nusantara selain Bali niscaya akan tercapai dengan sendirinya. Teknologi digital yang memicunya. Semoga.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi18 April 2024, 23:16 WIB

Pelajar dan Forkopimcam Cisolok Bersihkan Pantai Karang Hawu Pasca Libur Lebaran 2024

Usai cuti libur lebaran 2024, Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024).
Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024) | Foto : Ilyas Supendi
DPRD Kab. Sukabumi18 April 2024, 22:56 WIB

Anggota DPRD Beri Apresiasi Libur Lebaran 2024 di Sukabumi Nihil Korban Jiwa

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim gabungan atas keberhasilan mereka dalam meningkatkan keamanan di objek wisata selama libur Lebaran 2024.
Badri Suhendi, Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Bola18 April 2024, 22:54 WIB

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia Bungkam Australia 1-0

Gol Komang Teguh membawa Timnas Indonesia U-23 kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024.
Komang Teguh cetak gol satu-satunya Timnas Indonesia U-23 atas Australia di Piala Asia U-23 2024 Qatar. (Sumber : PSSI)
Sukabumi Memilih18 April 2024, 21:56 WIB

Usai Daftar di Demokrat dan PDIP, Ayep Zaki Buka Opsi Maju Pilwalkot Sukabumi Lewat Koalisi Besar

Pengusaha sekaligus Pembina FKDB, Ayep Zaki resmi menyerahkan berkas formulir pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke dua partai politik di Kota Sukabumi, yaitu Partai Demokrat dan PDI Perjuangan
H. Ayep Zaki resmi mendaftar ke Partai Demokrat dan PDIP untuk maju Pilkada Kota Sukabumi | Foto : Syams
Sehat18 April 2024, 21:00 WIB

Cara Simpel Membuat Jus Mengkudu untuk Mengontrol Gula Darah, Ini Langkahnya

Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah.
Ilustrasi - Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah. (Sumber : YouTube/@Angela Kim).
Keuangan18 April 2024, 20:30 WIB

Pengunjung Membludak Namun PAD Wisata Belum Maksimal, Ini Respons Bapenda Sukabumi

Bapenda Kabupaten Sukabumi menyoroti soal ramainya wisatawan yang berkunjung di libur Lebaran 2024 namjn tak berbanding lurus dengan pendapatan asli daerah (PAD).
Para pengunjung sedang melakukan aktivitas libur lebaran di objek wisata pantai Karanghawu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life18 April 2024, 20:00 WIB

10 Alternatif Kegiatan Menyenangkan Agar Tidak Stres Saat Menghadapi Masalah

Yuk Lakukan Alternatif Hal-hal Menyenangkan Berikut Agar Tidak Stres Saat Menghadapi Masalah Hidup.
Ilustrasi. Mendengarkan Musik. Alternatif Kegiatan Menyenangkan Agar Tidak Stres Saat Menghadapi Masalah (Sumber : pixabay.com/@Martine)
Sehat18 April 2024, 19:45 WIB

Pradibetes: 10 Makanan yang Harus Dihindari Agar Tidak Terjadi Lonjakan Gula Darah

Bagi Anda penderita diabetes, penting untuk selalu menjaga asupan untuk menjaga kadar gula darah.
Ilustrasi Makanan Manis - Bagi Anda penderita diabetes, penting untuk selalu menjaga asupan untuk menjaga kadar gula darah. (Sumber : YouTube/@Teri Raradini)