Menjelang Munaslub Golkar, Coopetition: Idrus Marham Versus Airlangga Hartato

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pesan dari rapat pleno Golkar cukup jelas. Idrus Marham diangkat sebagai PLT ketum Golkar dalam durasi yang sangat singkat: sampai praperadilan yang kedua atau sampai munaslub. Jika munaslub tak terhindari, besar kemungkinan berlangsung di tengah Desember 2017.

Bagaimanakah wajah Golkar paska Munaslub? Siapakah pemimpin baru Golkar? Mampukah Golkar terkonsolidasi cepat, sehingga melejit di Pilkada 2018 dan Pilpres/ Pileg 2019.

Per- hari ini, dua tokoh utama yang akan bertarung adalah Idrus Marham dan Airlangga Hartato. Mereka dibayangi dua calon lain: Aziz Syamsuddin dan Bambang Soesatyo.

Agar kokoh cepat terkonsolidasi dan melejit kembali bagaimanakah pertarungan munaslub itu sebaiknya?

Satu konsep perlu diperkenalkan dalam kosa kata politik Indonesia masa kini: Coopetition. Ini gabungan antara kata cooperation (kerjasama) dan competition (persaingan).

Konsep ini evolusi dari kebijakan berkompetisi. Tak terhindari karena berbeda konsep, kepentingan, target, kompetisi itu terjadi. Namun banyak kompetisi yang berakhir zero sum games: yang satu menang mendapat semua. Yang kalah musnah, binasa atau dibinasakan.

Coopetion adalah mekanisme kompetisi yang berujung win win solution. Aneka pihak tetap mencari titik kerjasama walau tetap berkompetisi. Coopetition kini dianggap lebih unggul ketimbang kompetisi murni. Publik luas lebih diuntungkqn oleh coopetition karena bersinerji positifnya pihak yang berkompetisi.

Di dunia bisnis, ini terjadi antara mobil citroen dan toyota. Dua jenis mobil ini memilih kerjasama untuk riset dan memproduksi satu komponen penting mobil yang bisa membuat kualitas mobil mereka melompat.

Komponen bersama yang mereka hasilkan secara kerja sama  sangat membantu kedua jenis mobil itu. Citroen pun meningkat menjad Peugeout 107 dan Citroen  C1. Sementara komponen yang sama meningkatkan toyota menjadi Toyota Aygo.

Setelah keluar dua produk baru, hasil kerjasama, masing masing jenis mobil itu kembali berkompetisi berebut pembeli. Kerjasama tak menghalangi persaingan. Atau persaingan mereka ternyata lebih  produktif dengan mencari elemen yang bisa dikerjasamakan.

Kasus Citroen dan Toyota itu contoh kerjasama ada di awal lalu diakhiri dengan persaingan. Bisa juga persaingan itu di awal tapi diakhiri dengan kerjasama.

Saya membayangkan team Idrus Marham dan team Airlangga Hartoto memilih coopetition itu. Mereka bersepakat bersaing di Munaslub. Namun sudah ada juga pembicaraan di awal. Siapapun yang terpilih, dua tokoh ini tetap bekerja sama dengan saling mengajak, demi konsolidasi Golkar yang lebih cepat dan kuat.

Posisi apa yang disepakati untuk Airlangga Hartato jika Idrus menang? Atau posisi apa yang disepakati untuk Idrus Marham jika Airlangga yang menang? Soal itu biarlah menjadi kesepakatan mereka.

Jika ini terjadi, coopetition yang mereka mulai akan menjadi tradisi politik yang sehat terutama untuk partai dan masyarakat yang terfragmentasi.

Konsolidasi Golkar akan lebih cepat terjadi. Semua potensi kekuatan di balik dua tokoh itu akan bersinerji, bukan saling meniadakan. Paska Munaslub, Golkar cepat terkonsolidasi.

Kerja selanjutnya, tinggal membuat ikhtiar agar Golkar keluar dengan branding baru paska Munaslub.

Bagaimana jika Setya Novanto menang di pra peradilan dan Munaslub tidak terjadi? Dengan sendirinya coopetion antara Idrus Marham vesus Airlangga Hartato juga tak terjadi.

Mungkinkah Setya Novanto menang di pra peradilan dan tiada munaslub di Golkar hingga 2019? Itu sudah di luar analisa tulisan yang berjudul Coopetition ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer