Covid-19 dan Demokrasi Kita

Jumat 15 Mei 2020, 06:40 WIB

Oleh : Willy Purna Samadhi

(Pengamat Sosial dan Politik)

Wabah Covid-19 dan serangan coronavirus bukan hanya menggoyahkan kesehatan publik, tetapi juga kesehatan demokrasi. Wabah ini berlangsung tak sampai setahun setelah pelaksanaan Pemilu 2019. Sebagian warga masih sangat merasakan suasana batin persaingan politik yang tajam, khususnya dalam pemilihan presiden. 

Terlepas dari baik-buruknya suasana persaingan sebelum, ketika, dan setelah pemilihan itu hingga kini, ada kepercayaan warga terhadap demokrasi (-elektoral). Karena itu, di tengah wabah yang menggila ini, kepemimpinan politik hasil pemilu merupakan pertaruhan besar terhadap kesehatan demokrasi kita.

Jika kepemimpinan politik hasil proses demokrasi mampu dengan baik mengatasi serangan wabah, maka terbukti demokrasi memang memberi manfaat besar bagi warga. Jika itu yang terjadi, demokrasi kita ke depan akan semakin sehat.

Sebaliknya, jika kepemimpinan politik saat ini gagal menangani dengan baik wabah ini, bukan tidak mungkin warga kehilangan kepercayaan terhadap proses demokrasi yang melahirkan kepemimpinan politik. Itulah bahaya yang mengancam kesehatan demokrasi kita.

Celakanya, bagi kebanyakan warga dan pelaku politik, demokrasi memang dimaknai sebatas sistem elektoral belaka. Itu sebabnya, dari pemilu ke pemilu, dan rentang waktu di antara pemilu, kita pernah lepas dari persoalan persaingan politik elektoral. 

Demokrasi seakan-akan menjebak kita dalam situasi yang mengharuskan kita berada di salah satu dari dua posisi: mendukung atau melawan kepemimpinan politik hasil pemilu. Akibatnya, kompleksitas demokrasi yang luas sebagai sistem politik yang membuka peluang partisipasi politik warga untuk membukukan kesejahteraan publik tereduksi menjadi hanya persoalan dukung dan lawan itu. Tak heran, karena itu, tak banyak pula yang bisa dilakukan warga untuk menyikapi langkah-langkah yang diambil oleh kepemimpinan politik untuk menghadapi wabah: mendukungnya, atau menentangnya. Tak soal bagi banyak pendukung untuk tetap membela segala kebijakan yang diambil, terlepas apakah kebijakan itu "baik" atau "buruk". 

Begitu juga sebaliknya. Tak soal bagi banyak penentang untuk selalu mengecam segala kebijakan yang diambil, terlepas apakah kebijakan itu "baik" atau "buruk". Akibatnya, kepemimpinan politik tak pernah dapat merumuskan dan menjalankan kebijakan publik secara efektif. Selalu saja ada dukungan palsu, dan selalu saja ada penentang asal-asalan. Itu sebabnya demokrasi elektoral cenderung merusak hakikat partisipasi politik dan kontrol publik yang demokratis.

Dampak dari kecenderungan itu sangat kita rasakan saat kita menghadapi wabah ini. Di satu sisi ada kepercayaan berlebih terhadap kepemimpinan politik Jokowi, di sisi lain muncul ketidakpercayaan yang juga berlebih. Akibatnya, ruang kebijakan penanganan wabah tak pernah lepas dari kebisingan perseteruan politik yang menyingkirkan pertimbangan-pertimbangan yang lebih rasional untuk mengatasi wabah yang sedang dihadapi.

Saya khawatir, dari sini kita sedang melangkah menuju demokrasi yang sakit sebelum akhirnya mati.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science29 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 Januari 2025, Cek Dulu Langit di Tahun Baru Imlek

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 29 Januari 2025.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 29 Januari 2025. (Sumber : Pixabay)
Internasional28 Januari 2025, 22:50 WIB

Update Kerugian Bencana Kebakaran Di Los Angeles California Tembus Rp 4.042 Triliun

Kejadian ini merupakan salah satu bencana kebakaran terburuk dalam sejarah Amerika Serikat, yang menghancurkan ribuan hektar lahan, menghancurkan rumah-rumah, dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur penting.
Kebakaran di Los Angeles Amerika Serikat. (Sumber : Dok. KJRI Los Angeles)
Life28 Januari 2025, 22:31 WIB

9 Nama Unik Tercatat di Dukcapil, Ada 'Covid Hidayat' hingga 'Dinas Komunikasi Informatika Statistik'

Melalui akun Instagram pribadinya, Bima Arya menyoroti beragam nama yang terinspirasi dari berbagai momen penting, seperti pandemi, nasionalisme, hingga nama instansi pemerintah.
9 Nama Unik Tercatat di Dukcapil Kemendagri | Foto : Instagram Wamendagri Bima Arya
Sukabumi28 Januari 2025, 21:51 WIB

Suami Bantah Paksa Aborsi Istri Siri di Sukabumi, Ini Penjelasannya

Melalui kuasa hukumnya, MT mengklaim bahwa tudingan memaksa istri sirinya di Sukabumi untuk aborsi merupakan fitnah. Berikut klarifikasi lengkapnya.
Kantor Unit PPA Polres Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi28 Januari 2025, 21:31 WIB

Perizinan Masih Proses, DPMPTSP Sukabumi Akan Panggil Vendor Pembangunan Tower di Cijulang

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menanggapi pembangunan menara telekomunikasi di Kampung Pasir Puyuh, RT 37/11, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah.
Pembangunan tower telekomunikasi di Kampung Pasir Puyuh, RT 32/11, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi28 Januari 2025, 20:36 WIB

Pohon Tumbang Di Jalan Selabintana Sukabumi: Lalu Lintas Tertutup, Listrik Padam

Sebuah pohon tumbang terjadi di Jalan Selabintana, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (28/1/2025), sekitar pukul 17.50 WIB. Kejadian tersebut berlangsung tepat di depan Kantor Cabang Disdik Wilayah V Jawa Barat.
Berdiameter 120 CM, Pohon Mahoni Tumbang Tutup Akses Jalan Selabintana Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi28 Januari 2025, 20:31 WIB

Kilauan Batu 'Emas' di Balik Kasus Tambang Ilegal Tanjakan Kesik Simpenan Sukabumi

Batu berkilau tersebut jadi barang bukti dalam kasus tambang emas ilegal di Tanjakan Kesik Simpenan Sukabumi.
Batu menyerupai emas dari hasil penggerebekan tambang emas ilegal di Tanjakan Kesik, Desa Cihaur, Simpenan Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas
Film28 Januari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Film Pengantin Iblis, Ritual Mistis yang Dilakukan Seorang Ibu Demi Anaknya

Memasuki penghujung bulan dunia perfilman Tanah Air kembali menghadirkan film horor terbaru berjudul Pengantin Iblis yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Rabu, 29 Januari 2025.
Sinopsis Film Pengantin Iblis, Ritual Mistis yang Dilakukan Seorang Ibu Demi Anaknya (Sumber : Instagram/@pengantiniblis)
Sukabumi28 Januari 2025, 19:37 WIB

Dukung Pemulihan, IAKMI dan Dinkes Kota Sukabumi Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Simpenan

IAKMI dan Dinkes menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis pasca-bencana.
IAKMI bersama Dinkes Kota Sukabumi menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi. | Foto: IAKMI Kota Sukabumi
Food & Travel28 Januari 2025, 19:17 WIB

Banyu Panas Palimanan: Kolam Pemandian Air Panas Alami di Cirebon Bisa Obati Penyakit Kulit

Terkenal dengan air panas alaminya Banyu Panas Palimanan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan, tempat ini menjadi pilihan tepat untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam.
Banyu Panas Palimanan merupakan destinasi wisata yang unik dan menarik di Cirebon. (Sumber : Instagram/@enggarfii_/@riniroosmawati).