Dampak Penyebaran Virus Covid-19 Terhadap Kehidupan Sosial

Sabtu 18 April 2020, 11:20 WIB

Oleh: Karina Eka Putri

(Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Nusa Putra Sukabumi)

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit yang ditimbulkan karena infeksi ini disebut Covid-19 virus corona ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Virus Corona adalah jenis baru coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini dapat menyerang siapa saja, bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui. Virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.

Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menular ke wilayah lain di China bahkan ke beberapa negara lain, termasuk Indonesia. Hal inilah yang membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan kebijakan untuk memberlakukan Lockdown dalam rangka untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Namun tidak dengan Indonesia, sampai saat ini negara kita tidak menerapkan sistem lockdown seperti negara-negara lain. Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan, alasan mengapa pemerintah Indonesia tidak menerapkan lockdown atau karantina wilayah. Hal itu berkaitan dengan keadaan perekonomian rakyat.

Karena di Indonesia banyak yang bekerja mengandalkan upah harian, itu menjadi salah satu kepedulian pemerintah agar aktivitas perekonomian dapat tetap berjalan. Untuk itu pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pembatasan interaksi sosial atau social distanding terkait dengan adanya penyebaran covid-19.

Hal itu juga didukung dengan kebijakan setiap kepala daerah di antaranya meliburkan sekolah dan menutup sementara tempat wisata, dan meliburkan pabrik untuk sementara waktu, untuk mencegah/menghambat penyebaran virus covid-19.

Lockdown artinya membatasi satu wilayah atau daerah dan itu memiliki implikasi ekonomi, social, dan keamanan. Maka dari itu kebijakan untuk menerapkan kegiatan lockdown belum bisa di terapkan saat ini. Namun sebagian sekolah, tempat pariwisata, dan pabrik telah di tutup untuk sementara.

Akibat dari penyebaran virus tersebut para pelajar dan mahasiswa diliburkan sampai waktu yang telah ditentukan, para pelajar tersebut tidak semata-mata di liburkan karena mereka juga diberikan kewajiban untuk belajar di rumah. Mereka diberi tugas rumah dan belajar online. Hal ini menjadi tugas tambahan bagi para orang tua, karena harus memantau perkembangan belajar anak di rumah.

Tempat-tempat pariwisata juga ditutup untuk sementara waktu, untuk memutuskan rantai penyebaran virus covid-19. Akibatnya tempat-tempat pariwisata tersebut mengalami kerugian. Dikarenakan tempat wisata yang sepi pengunjung namun pihak wisata masi harus tetap memenuhi biaya operasionalnya.

Di beberapa daerah pabrik garmen terpaksa harus diliburkan, karena orderan atau pesanan pun menjadi terbatas karena adanya wabah covid-19 ini. Ada beberapa pabrik yang meliburkan seluruh karyawannya, namun ada pula pabrik yang memberi kebijakan hanya sebagian saja karyawan yang di rumahkan, para karyawan tersebut akan di panggil kembali ketika orderan/pesanan di pabrik tersebut telah kembali normal.

Bagi karyawan atau buruh yang dirumahkan, mereka tidak mendapatkan gaji selama mereka dirumahkan, akibatnya keadaan perekonomian para karyawan atau buruh tersebut memburuk. Keadaan ini menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran, walaupun hanya sementara tetap saja bagi karyawan yang dirumahkan mereka kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan mereka untuk sementara waktu.

Salah satu alasan mengapa pabrik-pabrik meliburkan karyawannya karena banyak bahan baku yang dibutuhkan berasal dari luar negeri seperti Cina dan negara lainnya. Namun ada beberapa pabrik yang masi mempekerjakan karyawannya seperti biasanya.

Walaupun mereka tetap dapat bekerja dan memiliki penghasilan seperti biasanya, namun resiko yang mereka tanggung juga sangat tinggi, dari segi perekonomian mungkin mereka tercukupi tetapi resiko kesehatan yang mereka tanggung juga sangat tinggi. Karena mereka masi harus beraktivitas di satu ruangan yang terdapat banyak orang di dalamnya.

Salah satu pabrik garmen di sukabumi contohnya sebagian karyawannya dirumahkan karena orderan/pesanan yang di dapat perusahaan tersebut menurun akibat pandemi virus corona ini. Dan salah satu pabrik di daerah Bekasi yang meliburkan karyawannya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus covid-19. Tetapi ada juga sebagian pabrik yang terpaksa memutuskan hubungan kerja (PHK) karena perusahaan tersebut menunda produksi akibat pandemi virus corona ini.

Dampak dari penyebaran virus ini juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat, contohnya kunjungan para konsumen ke pusat perbelanjaan menjadi menurun sebagian konsumen lebih memilih untuk berbelanja secara online untuk menghindari penyeban virus ini. Akibatnya pasar dan pusat perbelanjaan menjadi sepi pengunjung.

Menurut para ahli kedokteran penyebaran virus Covid-19 sangatlah cepat, karena penuluran virus Covid-19 sering tidak sengaja dilakukan, contoh penularannya melalui benda merupakan media yang bisa menjadi cara penularan yang masif. Menurut penelitian Covid-19 dapat bertahan hidup tiga hari dengan menempel pada permukaan benda.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 September 2024, 23:45 WIB

KPU Tetapkan 2 Pasang Calon Bupati - Wakil Bupati Sukabumi di Pilkada 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi resmi menetapkan dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024, Asep Japar-Andreas dan Iyos Somantri-Zainul | Foto : Kolase sukabumiupdate
Sukabumi22 September 2024, 23:40 WIB

Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Hendak Mengaji di Cibadak Sukabumi

Seorang petani bernama Ali (79 tahun) tewas setelah tertabrak kereta api di Kampung Talajung RT 3/2, Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (22/9/2024)
Ali (79 tahun) tewas tertabrak kerepa api di Cibadak Kabupaten Sukabumi | Foto : Tangkapan layar video warga / Ibnu Sanubari
Keuangan22 September 2024, 23:30 WIB

Pengeluaran Warga Kabupaten Sukabumi Per Bulan, Rokok Rp114 Ribu, Beras Rp86 Ribu

Angka-angka konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi BPS Kabupaten Sukabumi diperoleh dari hasil sensus kepada seluruh rumah tangga (baik mengkonsumsi makanan maupun tidak).
Pengeluaran untuk membeli rokok di Kabupaten Sukabumi | Foto : Pixabay
Sukabumi22 September 2024, 21:59 WIB

Berita Terpopuler Sepekan: Bentrok Ormas, Geng Motor Ngamuk hingga Kasus Penembakan

Ini merupakan resume berita peristiwa sepekan yang terjadi dan melibatkan warga Sukabumi di media online sukabumiupdate.com
Para Pimpinan kedua ormas usai tandatangani nota perdamaian di MWC Pemuda Pancasila (PP) Kota Sukabumi. Kamis (19/9/2024) | Foto : Asep Awaludin
Kecantikan22 September 2024, 21:00 WIB

8 Manfaat Micellar Water untuk Wajah, Tak Hanya Penghapus Make Up!

Micellar Water adalah produk perawatan kulit yang serbaguna dan lembut, cocok untuk semua jenis kulit dan bisa digunakan di berbagai situasi.
Ilustrasi. Micellar water efektif mengangkat kotoran, minyak, dan sisa makeup tanpa perlu dibilas. (Sumber : Freepik/freepik)
Life22 September 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan yang Bisa Membuat Wajah Cepat Tua dan Solusi Mengatasinya

Stres kronis memicu produksi hormon kortisol, yang dapat merusak kolagen dan elastin pada kulit. Kebiasaan ini dapat mempercepat penuaan dan menyebabkan kulit tampak lelah serta kusam.
Ilustrasi. Merokok merusak kolagen dan elastin, membuat kulit lebih cepat kendur dan berkerut.. (Sumber : Pixabay/ThuyHaBich)
Sukabumi Memilih22 September 2024, 19:31 WIB

Menanti Angka Hoki Jelang Pengundian Nomor Urut Pilkada, Ini Kata Tiga Cawalkot Sukabumi

Setelah menetapkan tiga pasangan calon di Pilkada Kota Sukabumi 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berikutnya akan melaksanakan pengundian nomor urut pasangan calon walikota-wakil walikota
Tiga calon walikota di Pilkada Kota Sukabumi, Muhamad Muraz, Achmad Fahmi dan Ayep Zaki | Foto : Colase sukabumiupdate
Bola22 September 2024, 18:45 WIB

Link Live Streaming PSBS Biak vs Persebaya Surabaya di Liga 1

Berikut ini link live streaming PSBS Biak vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Minggu (22/9/2024) mulai pukul 19.00 WIB.
Link Live Streaming PSBS Biak vs Persebaya Surabaya di Liga 1
Bola22 September 2024, 18:00 WIB

PSBS Biak vs Persebaya Surabaya di Liga 1: H2H, Susunan Pemain, Prediksi Skor

Laga PSBS Biak vs Persebaya Surabaya akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu, 22 September 2024, mulai 19.00 WIB.
PSBS Biak vs Persebaya Surabaya di Liga 1: H2H, Susunan Pemain, Prediksi Skor (Sumber : Ist)
Sukabumi Memilih22 September 2024, 17:56 WIB

Tiga Paslon di Pilwalkot Sukabumi Ditetapkan, Ini Tahapan Berikutnya Wajib Diketahui

Tiga bakal pasangan calon (bapaslon) Pilkada Kota Sukabumi resmi ditetapkan menjadi pasangan calon (paslon) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi. Minggu (22/9/2024).
Ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno saat diwawamcarai awak media, Minggu (22/9/2024) | Foto : Asep Awaludin