Pentingnya Manajemen Keuangan Untuk Keluarga Yang Sejahtera

Jumat 07 Februari 2020, 06:30 WIB

Oleh: Angga Bayu Pramana

(Mahasiswa Universitas Nusa Putra, Prodi Manajemen)

Masalah utama sebuah keluarga yang selalu ada biasanya seputar keuangan. Bisa karena kekurangan uang, kelebihan uang, atau karena bingung bagaimana mengatur uang bagi orang yang penghasilannya pas-pasan, sedangkan kebutuhan selalu melebihi pemasukan.

Namun muara dari itu semua, kata kuncinya adalah bagaimana mengatur keuangan keluarga atau pribadi dengan cerdas, cermat dan sebaik-baiknya. Karena masalah mengatur keuangan tidak memandang orang miskin, menengah atau kaya.

Karena gololongan manapun bisa mengatur keuangan keluarganya. Jika telah bisa mengelola keuangan keluarganya maka bisa dapat dikatakan 50 persen mereka sudah sukses dan berhasil dalam hal finansialnya.

Mengelola keuangan keluarga dengan baik merupakan salah satu kunci kesuksesan keluarga. Pengelolaan keuangan keluarga atau rumah tangga ini lebih rumit dibandingkan mengelola keuangan pribadi karena melibatkan banyak orang yaitu suami, istri dan anak-anak.

Jika pengelolaan keuangan rumah tangga ini berjalan dengan benar, maka beruntunglah anggota keluarga. Namun, apabila salah dalam mengelola keuangan, bersiap siaplah untuk mengalami masalah keuangan hingga akhir bulan.

Siapapun yang bertanggungjawab mengelola keuangan keluarga, apakah istri atau suami, dia bertugas mengatur pengeluaran, mulai dari dana operasional hingga cicilan kartu kredit, uang sekolah anak, liburan, bantuan sosial atau agama, hingga jajan di luar rumah. 'Bendahara' keluarga ini didorong untuk lebih kreatif dan hati-hati dalam soal ini, karena keberlangsungan rumah tangga tergantung dari pintarnya mereka mengatur uang.

Management Keuangan Keluarga adalah “Seni pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh individu atau keluarga melalui orang lain untuk mencapai tujuan yang efesien, efektif dan bermanfaat, sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga yang sejahtera dan keluarga sakinah.

Pengelolaan atau management keuangan keluarga merupakan keharusan yang tidak bisa di tawar lagi, karena me-managemen-i /pengelolaan keuangan keluarga memiliki implikasi yang lebih luas sebab yang terlibat bukan hanya diri sendiri, tetapi istri/suami, anak-anak bahkan mungkin orang tua dan mertua.

Menurut Rhenald Kasali, PhD, persoalan keuangan bukan hanya urusan kaum ibu saja yang sehari-hari di percaya menjadi “mentri keuangan” sekaligus “mentri dalam negeri”.

Suami sebagai kepala rumah tangga , pemberi dan teman kehidupan harus sama-sama mengerti bagaimana mengelola uangnya agar tidak masuk perangkap “hidup hari ini” (dalam Elvyn G. Masassya, Jakarta, 2004, xvii).

Oleh sebab itu dalam pengelolaan keuangan keluarga perlu “keterbukaan” diantara suami dan istri, agar masing-masing individu tidak saling menyalahkan atau curiga, dan masing-masing harus saling percaya mempercayai dan disiplin.

Manajemen merupakan suatu seni maka setiap individu atau keluarga mempunyai seni masing-masing dalam mengelola keuangan keluarga. Akan tetapi pada dasarnya kegiatan manajemen meliputi kegiatan POAC, yaitu

1. Planning: Planning adalah sebuah proses untuk mempresentasikan tujuan keluarga dan menciptakan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.

2. Organizing : Organizing adalah proses untuk memastikan bahwa penyusunan telah sesuai dengan tujuan sumber daya dan lingkungan.

3. Actuating : Actuating adalah tindakan yang dilakukan dalam rangka upaya agar seluruh perencanaan dan tujuan dari keluarga dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

4. Controlling: controlling adalah proses untuk mengendalikan keluarga untuk mempertahankan kondisi keuangan.

Merencanakan keuangan merupakan hal yang penting, terutama bagi keluarga guna mencapai keluarga sejahtera. Disisi lain banyak orang yang tidak memiliki target yang pasti, termasuk dalam perencanaan keuangan dalam upaya mensejahterakan diri dan keluarganya, sedangkan setiap orang memerlukan target yang jelas untuk membantu meningkatkan kesejahterakan keluarga, dengan cara melakukan perencanaan keuangan.

Mengatur keuangan keluarga penting, karena keuangan keluarga secara kuantitas dan kualitas dapat bermanfaat bagi keluarga secara maksimal untuk mencapai keluarga yang sejahtera yaitu tercukupi secara materiil dan spiritual, dan semua anggota keluarga bisa mengembangkan potensi sesuai dengan bakat, kemampuan masing masing.

Mengatur keuangan keluarga berarti mengelola semua pendapatan atau penerimaan baik penerimaan rutin (continue) maupun penerimaan insidentil (intermeten) dan pengeluaran rutin (continue) dan pengeluaran insedentil (intermeten).

Pengguanaan/pengeluaran uang/dana tidak boleh melebihi dari penerimaan uang, sumber dana bisa menggunakan hutang, tetapi awas hutang bisa menjadi dewa penyelamat tetapi bisa menjadi malapetaka.

Ketika terdapat kelebihan dana bisa dilakukan dengan menginvestasikan atau di kapai sebagai mendepositokan diri untuk masa yang akan datang atau masa pensiun, tetapi awas dan berhati-hati dengan “investasi bodong”.

Manajemen keuangan keluarga yang baik, ketika penggunaan dana harus disesuaikan dengan semua sumber dana yang ada secara seimbang sesuai rencanan dan pemanfaatan, antara realisasi dan target seyogyanya sesuai dan realistis, dan secara periodik perlu melakukan perenungan dan introspeksi terhadap keuangan keluarga, hal ini semua akan berdampak pada, yang akhirnya dapat mencapai keluarga sejahtera yang menjadi dambaan semua orang/keluarga.

Ada 6 cara mengatur keuangan rumah tangga agar pendapatan dan pengeluaran seimbang, bahkan bisa menabung atau investasi untuk masa depan. Cara tersebut antara lain:

1. Kalkulasi seluruh pendapatan

Langkah awal mengatur keuangan rumah tangga adalah menjumlah seluruh pendapatan yang diperoleh, baik dari gaji bulanan, upah lembur, penghasilan tambahan, sampai imbal hasil investasi. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar dana yang dapat dialokasikan untuk masing-masing kebutuhan, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

2. Susun rencana pengeluaran prioritas dalam sebulan

Setelah mengkalkulasi pendapatan, tuliskan rencana pengeluaran rumah tangga dari mulai yang terpenting alias prioritas. Mulai dari pengeluaran makan dan minum, transportasi, membayar tagihan listrik, air, sewa rumah, cicilan utang atau kartu kredit, dan biaya rutin lain.

3. Alokasikan untuk tabungan, asuransi, dan investasi

Sisihkan 25-30 persen dari total pendapatan untuk tabungan, asuransi, dan investasi. Misalnya 10 persen untuk tabungan, 5 persen untuk membayar premi asuransi kesehatan, dan 15 persen untuk investasi.

Ketiganya mempunyai manfaat masing-masing. Tabungan bisa digunakan untuk membeli rumah, membayar keperluan tak terduga, dan lainnya. Sementara kesehatan terlindungi asuransi, dan investasi bermanfaat untuk memutar, sehingga tidak habis begitu saja. Bahkan banyak orang memilih investasi untuk menggandakan uang.

Jika anda seorang pemula, pilih investasi modal kecil, risiko rendah, tapi keuntungan maksimal, seperti investasi emas, reksa dana. Sekarang juga ada pendanaan fintech peer to peer lending (p2p).

4. Siapkan dana cadangan 

Kebutuhan yang satu ini juga tak kalah penting. Alokasikan anggaran untuk dana cadangan atau dana darurat. Dana cadangan ini digunakan untuk keperluan mendesak. Dana cadangan sifatnya bebas, artinya Anda bisa menyisihkan berapa pun untuk pos ini.

Dalam hal ini, Anda perlu komitmen tak akan mengusik dana cadangan bila tidak ada keperluan mendesak sampai akhir bulan. Kecuali Anda mau menggunakan dana ini untuk investasi.

5. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Jika sudah mengalokasikan uang untuk pos-pos anggaran penting di atas, dan ternyata masih ada sisa uang, baru deh alokasikan dana untuk kebutuhan sekunder (pendukung) dan tersier (mewah), seperti belanja baju, kosmetik, sepatu, jalan-jalan, beli ponsel, atau pengeluaran lain.

Tapi ingat harus melihat kebutuhan. Kalau memang sedang butuh sepatu baru, karena yang lama sudah rusak, baru deh belanja. Jangan sampai lapar mata, kalap belanja karena keinginan sesaat.

6. Jaga Rasio Utang

Agar keuangan tetap stabil, tidak morat marit, jaga rasio utang Anda. Usahakan tidak lebih 30 persen dari penghasilan utama Anda. Karena jika lebih dari itu, maka pendapatan Anda sebulan hanya habis untuk membayar cicilan utang. Atau Anda terpaksa untuk memangkas anggaran pos lain supaya ‘selamat’ dari tumpukan utang. Oleh karena itu, bukan cuma jalankan hidup sehat, tapi juga menjaga rasio utang tetap sehat maksimal 30 persen.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Bola25 April 2024, 12:15 WIB

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Madura United di Liga 1 Pekan ke-33

Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33.
Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33. (Sumber : X/@dewaunitedfc_/@MaduraUnitedFC).
Kecantikan25 April 2024, 12:00 WIB

Tetap Lembab, 10 Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas

Jangan lupa untuk tetap konsisten dalam merawat kulit dan memberikan perhatian ekstra saat cuaca panas atau musim panas agar kulit tetap glowing.
Tetap Lembab, Ini Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Life25 April 2024, 11:30 WIB

10 Kebiasaan Orang Baik yang Membuatnya Disenangi Semua Kalangan

Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain.
Ilustrasi. Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain. (Sumber : Pexels/KetutSubiyanto)
Sukabumi25 April 2024, 11:25 WIB

Jemaah Haji Kota Sukabumi Tahun 2024 Ada 336 Orang, Lebih Banyak Perempuan

Kemenag berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sukabumi terkait keberangkatan.
(Foto Ilustrasi) Tahun 2024 Kota Sukabumi mendapat penambahan kuota 80 orang sehingga jumlah calon jemaah haji yang akan diberangkatkan adalah 336 orang. | Foto: Pixabay
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sukabumi25 April 2024, 10:55 WIB

Sempat DPO, Bos Investasi Bodong Senilai Rp 5 Miliar di Sukabumi Serahkan Diri

H selaku direktur dan pemilik CV AAP merupakan oknum wartawan.
H (43 tahun) saat diperiksa di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu, 24 April 2024. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota
Sehat25 April 2024, 10:30 WIB

Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami dengan 8 Gaya Hidup Sehat

Penting untuk diingat bahwa sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah regimen pengobatan asam urat, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Ilustrasi. Untuk Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami Yuk Terapkan Cara Pola Hidup Sehat. | Foto: Freepik/@freepik
Life25 April 2024, 10:00 WIB

Bersyukur, 10 Kebiasaan Kecil yang Membuat Kamu Bisa Hidup Lebih Bahagia

Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, kamu dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan.
Ilustrasi - Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, Anda dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan. (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Sukabumi25 April 2024, 09:43 WIB

28 Tahun Otda: Kota Sukabumi Komitmen Soal Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat

Otonomi daerah adalah upaya desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada memimpin apel memperingati Hari Otda ke-28 di halaman Setda Kota Sukabumi, Kamis (25/4/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Inspirasi25 April 2024, 09:31 WIB

Lowongan Kerja Lulusan S1 di Bekasi, Syarat: Bisa Bahasa Inggris Dasar

Jobseeker Yuk Cek Lowongan Kerja Lulusan S1 di Bekasi, Salah Satu Syaratnya adalah Bisa Bahasa Inggris Dasar.
Ilustrasi. Wawancara. Lowongan Kerja Lulusan S1 di Bekasi, Syarat: Bisa Bahasa Inggris Dasar (Sumber : Pexels/EdmondDantes)