Cari Uang Pakai Uang

Kamis 06 Februari 2020, 03:36 WIB

Oleh: Eneng Mas ula

(Mahasiswa Universitas Nusa Putra, Prodi Manajemen)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak peringkat ke empat di dunia, dampak dari banyaknya jumlah penduduk tersebut adalah tingginya angka pengangguran, kriminalitas dan kurangnya kesejahteraan sosial.

Dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh Indonesia, yang paling menarik perhatian adalah banyaknya jumlah pengangguran, yang didalamnya bukan hanya masyarakat yang berpendidikan rendah, namun banyak juga diantaranya yang bergelar sarjana.

Pasti banyak orang terheran-heran dan bertanya “mengapa seorang dengan gelar sarjana tidak bisa mendapatkan pekerjaan?,”. Tapi faktanya memang begitu, banyak sarjana perguruan tinggi swasta, bahkan negeri, yang menganggur dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan.

Selain kurangnya lapangan pekerjaan, sebab dari para sarjana ini menganggur adalah metode “Cari Uang Pakai Uang”. Apa itu metode “cari uang pakai uang”? yaitu metode yang mengedepankan uang sebagai jaminan mendapatkan pekerjaan.

Dalam metode ini kreatifitas seseorang, kecerdasan seseorang, penampilan seseorang bahkan pendidikannya tidak berpengaruh sedikitpun, asal pelamar mempunyai uang untuk membeli pekerjaan, mereka sudah terjamin mendapatkan pekerjaan.

Seperti contoh kasus disalah satu pabrik pembuat sepatu di daerah Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya di pabrik tersebut perekrutan karyawan menggunkan metode “cari uang pakai uang”.

Setiap kali ada perekrutan dipabrik tersebut, dari sekian banyak pelamar yang mendapatkan panggilan untuk bekerja yang diterima adalah mereka yang memberikan sejumlah uang, sebenarnya metode cari uang pakai uang ini adalah metode terburuk yang pernah ada.

Bagaimana tidak? Metode ini selain yang sudah dijelakan tadi juga menimbulkan niat buruk dari para pelaku kriminalitas untuk memanfaatkan situasi. Contohnya, seperti mereka menjadi calo untuk bisa mempekerjakan pelamar disuatu perusahaan atau pabrik dengan meminta sejumlah bayaran, atau bahkan ada yang menipu dengan cara meminta uang kepada pelamar, namun mereka tidak penah  memberikan pekerjaan yang dijanjikan.

Contoh kasusnya baru-baru ini di media sosial Sukabumi Facebook sudah diramaikan dengan kabar penipuan pencari kerja (pencaker) yang diposting oleh salah satu akun anggota grup. Disebutkan dia dan rekannya menjadi korban oknum yang mengaku mencari pekerjaan di PT GSI Cikembar, masing-masing sudah menyetorkan uang Rp 10 juta. 

Ia menambahkan bahwa warga atau pencari kerja untuk tidak mudah dirayu dengan iming-iming cepat dapat kerja tapi ujung-ujungnya harus mengeluarkan uang (sogok atau beli kerjaan). “Selalu pantau info tenaga kerja dan gunakan saluran resmi, bisa di dinas atau langsung ke manajemen perusahaan.”

Bagaimana tidak miris mendengar berita tersebut, ini disebabkan karena lapangan pekerjaan yang semakin sulit untuk para pencari kerja, terutama untuk laki-laki.

Maka dari itu diperlukan peran aktif dan aksi dari pemerintah untuk mengatasi oknum  ini. Salah satunya, dengan menyelenggarakan bursa tenaga kerja agar hal hal penipuan para calo tidak terjadi lagi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah kontrol gula (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)