Refleksi Otoritarianisme Menghasilkan Raperda KIP Semu

Jumat 12 Juli 2019, 15:36 WIB

Oleh : M Tahsin Roy

(Ketua Pegiat Literasy Sukabumi)

Kejenuhan kita pada rezim orde baru kala itu dikarenakan haluan pemerintahannya bercorak otoritarianisme. Rakyat dipaksa untuk tunduk patuh terhadap aturan penguasa yang tak sedikitpun memberi ruang sostifikasi untuk menyuarakan keadilan. Peralihan sistem pemerintahan itu tentu tidak semudah mebalikan telapak tangan, melainkan ditebus dengan darah dan nyawa para pejuang reformasi. Masih terngiang di ingatan kita tentang rentetan peristiwa bersejarah di tahun 1998.

Jika diajukan pertanyaan, apakah kita mau bertahan dengan corak demokrasi seperti hari ini. Atau justru sebaliknya kita kembali pada sistem lama. Tentu kita tidak mengnginkan nya bukan. Karena perbedaannya sungguh nyata dibandingkan era sebelumnya yang ditandai oleh politik yang otoriter, demokratisasi menyediakan harapan dan ruang baru bagi masyarakat untuk berkiprah.Pun demikian dengan kebebasan pers post-Orde Baru terjadi perubahan yang luar biasa, ibarat burung yang dipelihara dalam sangkar kemudian dilepas secara bebas ke alam terbuka, itulah kehidupan pers kita saat ini. Peranan pers dalam masyarakat sesungguhnya sangat besar.

Semakin besar peranannya, berarti semakin maju demokrasi di suatu Negara tersebut.Oleh karena itu, kita mencoba merefleksikan sejarah pada sistem pemerintahan kita hari ini. Dilayar lokal misalnya, peranan pers kita perlahan terbelenggu dengan pembatasan ketat dari pemerintah, ini menunjukkan demokrasi tidak berjalan baik.

Munculnya draf penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) KIP Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 misalnya, hal ini juga menunjukkan sistem politik modern dan sistem pemerintahan kita tidak tumbuh di dalam kebutuhan untuk membudayakan demokrasi, tetapi lebih karena kepentingan elitis individual. Para elite mencoba memutuskan hubungan historisnya dengan rakyat dan mulai berpikir untuk menjadi "Tuan Pembesar".

Saya tidak ingin mengatakan pemerintah yang sekarang otoriter, tapi indikasinya terbaca oleh publik. Saudara, di dalam kultur feodalistik, percakapan politik tidak mungkin berlangsung demokratis. Bukan saja karena ada hirarki kebenaran di dalam diskursus, tetapi bahkan diskursus itu sendiri harus menyesuaikan diri dengan aturan politik feodal.

Oleh sebab itu tanggung jawab warganegara melampaui lintas politik, lintas komunal. Realisasinya memerlukan pemahaman fundamental tentang etika berdemokrasi yaitu bahwa kedaulatan rakyat tidak pernah diberikan pada penguasa. Gamblangnya, kematian demokrasi bisa bermula dari pemimpin politik hasil dari sarana lembaga yang legal. Kemudian, pemimpin itu membajak demokrasi dengan mengubah halauannya bercorak otoritarian.

Sekali lagi argumen ini harus kita ajukan agar pemerintah bisa menimbang-nimbang dampaknya. Terutama mengenai percalonan politik petahana pada Pilkada di Tahun 2020 mendatang. Kutipan saya. "Seribu kali rakyat mengkritisi penguasa, maka seribu kali pula Ia dibenarkan dalam demokrasi. Akan tetapi satu kali saja si penguasa mengintervensi pikiran rakyatnya, maka Ia telah menjadi "pemimpin yang otoriter dan tirani".

|[email protected]|

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih25 April 2024, 21:39 WIB

Tiga Partai Bahas Draft Koalisi, Sepakat Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi?

Menjelang perhelatan Pilkada Sukabumi 2024, sejumlah elit partai tengah sibuk melakukan komunikasi dengan sesama partai untuk membangun koalisi.
Pertemuan Golkar PPP dan Gerindra membahas draf koalisi | Foto : Ist
Sukabumi25 April 2024, 21:19 WIB

Pemkot Sukabumi Beri Hadiah Untuk SKPD dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak

SKPD yang menerima hadiah dianggap telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pendaftaran pekerja rentan ke dalam program jaminan sosial.
Pemberian hadiah bagi SKPD Pemkot Sukabumi dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak. (Sumber : Istimewa)
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional25 April 2024, 20:03 WIB

Surya Paloh Deklarasikan NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis, 25 April 2024.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber : IG Sufmi Dasco)
Sehat25 April 2024, 20:00 WIB

11 Kebiasaan Ini Bantu Jaga Gula Darah Anda Tetap Normal, Yuk Lakukan

Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.
Ilustrasi - Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.  (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Life25 April 2024, 19:46 WIB

Hindari 8 Aktivitas Berikut Agar Hubungan Orang Tua Dengan Anak Lebih Erat Harmonis

Ikuti tips berikut untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak Anda dalam jangka panjang.
Ilustrasi hubungan orang tua dengan anak | Foto : Sumber : Freepik/@tim kita
Sukabumi25 April 2024, 19:36 WIB

Peringati Hari Bumi, Pemuda Pabuaran Sukabumi Tebar 15.000 Bibit Ikan di Sungai Cikaso

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso.
Sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso. (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:32 WIB

Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri, Ini 5 Dampak Pola Asuh Helikopter Pada Anak

Pola asuh helikopter dapat berdampak negatif pada anak, karena penerapan pola asuh ini melibatkan orang tua sepenuhnya terhadap kegiatan anak.
Ilustrasi dampak pola asuh helikopter | Foto : Freepik/@jcomp